- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah. Hal itu ditakutkan beberapa kalangan akan semakin membuat terpuruk sektor otomotif.
Namun, rupanya masih ada beberapa kalangan yang optimistis, melemahnya rupiah tak akan dapat membendung kebutuhan masyarakat akan kendaraan.
Hal itu diungkapkan Staf Ahli Bidang Pameran Gaikindo, Freddy Sutrisno. Menurut Freddy, animo masyarakat terhadap pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) dapat menjadi sinyal bahwa melemahnya rupiah kini tak lagi terlalu berpengaruh pada jual beli kendaraan.
"Kebutuhan masyarakat akan kendaraan itu selalu ada. Jadi, kendaraan itu, baik untuk alat angkut barang maupun manusia. Kalau memang mereka perlu tentu masyarakat akan tetap membelinya," kata Freddy kepada VIVA.co.id, Senin 24 Agustus 2015.
Selain itu, Freddy menambahkan, animo masyarakat akan tetap besar untuk membeli kendaraan bermotor. Karena, saat ini kendaraan bermotor merupakan kebutuhan utama untuk menunjang mobilitas.
"Paling tidak, masyarakat itu memiliki minat dengan melihat terlebih dahulu. Datang ke pameran otomotif, melihat dulu mobil yang cocok. Walaupun dolar tembus Rp14.000, toh animo masyarakat tetap besar karena kendaraan memang dibutuhkan,” tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Umum I Gaikindo, Jongki D Sugiarto, mengungkapkan, hadirnya dua pergelaran otomotif, yakni Indonesia International Motor Show (IIMS) dan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) sebagai perhelatan otomotif di Indonesia, diharapkan dapat mendongkrak penjualan kendaraan bermotor di Indonesia.
"Kami berharap pameran itu dapat mendongkrak penjualan di sisa-sisa beberapa bulan ke depan. Seperti kita ketahui, bulan Juli penjualan cuma 55 ribu unit. Jadi, menurut saya, dengan hadirnya dua pameran ini masih dapat meningkatkan penjualan," ungkapnya di kawasan Kemayoran, Jakarta. (art)
JK Bangga Penjualan Mobil Capai Satu Juta Unit per Tahun
20 tahun lalu kita masih impor, sekarang kita masuk ke manufacturing.
