Sejarah Toyota Kijang: Dari Buaya Hingga Innova

Kijang Super.
Sumber :
  • Toyota

VIVA.co.id - Jelang menutup tahun 2015, PT Toyota Astra Motor (TAM) menyajikan produk andalannya dari mobil keluarga di Indonesia, yakni All New Kijang Innova. Mobil keluarga ini mengalami penyegaran hampir di semua sektor, mulai dari desain eksterior, interior, mesin, serta penambahan fitur-fitur terbaru yang membuat tampilan lebih mewah.

Tak banyak yang tahu, Kijang ternyata sudah hadir di Indonesia selama 38 tahun. Ya, Kijang pertama kali melakoni debutnya di Tanah Air sejak 1977.

Bicara kesuksesan Kijang di pasar otomotif nasional, ini tidak terpisahkan dari dukungan pemerintah di era kala itu yang mencanangkan pengembangan Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana (KBNS). KBNS adalah kendaraan serbaguna dengan harga yang bisa dijangkau seluruh lapisan masyarakat.

Pemunculan nama binatang pada kendaraan niaga ini karena Filipina telah dulu menggunakan nama 'Tamaraw' yang berarti kerbau. Maka kemudian dipilih nama 'Kijang' untuk menggambarkan kelincahan.

Untuk mengetahui bagaimana perubahan yang terjadi pada Kijang dari generasi ke generasi, berikut sejarah singkat Kijang di Indonesia seperti diolah dari berbagai sumber:

Generasi pertama (Kijang Buaya)

Bocoran Innova Versi Racing, Siap Meluncur di Indonesia

Kijang Buaya.

Toyota Kijang pertama kali diperkenalkan pada 9 Juni 1977 yang hadir dalam bentuk pikap. Setahun kemudian, masyarakat mulai sadar akan kegunaan lain dari Kijang, yaitu untuk mengantar keluarga.

Fenomena ini ditangkap oleh sejumlah karoseri dengan membuat bodi minibus untuk Kijang. Masyarakat menerima dengan baik karena Kijang memiliki kabin yang lapang dan hadirnya bonnet (mesin di depan) sehingga lebih memberikan rasa aman. Dari sini lah legenda Kijang sebagai mobil keluarga dimulai.

Ciri khas generasi pertama yang mungkin sampai sekarang masih diingat yaitu pada bagian pintu yang tidak disertai dengan jendela melainkan dari terpal atau plastik.

Selain itu, bonnet atau hidung juga menjadi daya tarik tersendiri, karena kala itu kendaraan KBNS lainnya tidak memiliki bonnet. Dengan hadirnya bonnet, membuat pengemudi merasa menjadi lebih aman jika terjadi kecelakaan.

Kijang generasi pertama juga memiliki sebutan yang cukup unik yaitu Kijang Buaya. Konon julukan ini timbul lantaran struktur kap mesin yang overlap hingga ke sisi bodi. Dan ketika dibuka mirip dengan buaya yang sedang menganga. Generasi ini menggunakan mesin Corolla, 3K 1.200 cc yang memang terkenal bandel.

Selanjutnya>>> Kijang Doyok...

Baru Sebulan Meluncur, Innova Terbaru 'Meledak' di Pasaran

Generasi kedua (Kijang Doyok)

Kijang Doyok.

Sukses menggebrak pasar nasional, Toyota pada September 1981, meluncurkan Kijang generasi kedua dengan bodi lebih halus, letak engsel pintu yang tersembunyi, kap mesin yang hanya membuka di bagian atas moncong, serta grille dan permukaan pintu sejajar bodi ditambah ubahan pada sektor mesin.

Dengan perubahan ini, peran Kijang sebagai mobil keluarga semakin terlihat. Mesin yang digunakan pun berubah menjadi 5K 1.500 cc agar memberikan performa lebih baik.

Pada 1984, inovasi kembali dilakukan. Mobil ini juga dijuluki Kijang ‘Doyok’ yang mengalami perubahan pada grille dan bumper. Dibanding dengan pendahulunya, Kijang Doyok dilengkapi jendela kaca dan bukaan pintunya lebih nyaman.

Sama halnya dengan Kijang Buaya, penamaan ‘Kijang Doyok’ datang dari masyarakat. Penamaan Kijang Doyok mungkin karena bentuk kotak-kotak kerempeng yang identik dengan tokoh kartun Doyok di salah satu surat kabar harian ibu kota.

Namun ada juga yang menyatakan, nama Doyok lantaran di masanya Kijang sama-sama populer saat itu dan dianggap ikon potret rakyat Indonesia sesungguhnya.

Generasi ketiga (Kijang Super)

Hendak Beli Innova Diesel? Silakan Tunggu Dua Bulan

Kijang Super.

Pada 1986, nama belakang Kijang kembali berubah dengan tambahan ‘Super’. Pada tahun ini pula Kijang memperkenalkan terobosan terbaru dalam proses produksi, yaitu teknologi full pressed body yang dapat mengurangi dua-lima kilogram dempul per mobil.

Kijang Super hadir dalam dua versi yaitu sasis pendek (KF40) dan panjang (KF50). Fokus pemasaran dari Kijang Super ini juga mulai bergeser dari konsep niaga menjadi kendaraan keluarga.

Selanjutnya, pada 1992, Toyota kembali meluncurkan model baru yang disebut Kijang Grand Extra yang hadir dengan teknologi Toyota Original Body, menjadikannya sebagai minibus pertama dengan kualitas bodi bebas dempul setara sedan.

Bagian eksterior juga semakin modern dan dinamis, ditunjang dengan perubahan interior seperti desain dasbor baru dan hadirnya AC double blower. Selain itu, terdapat pula penyempurnaan pada karburator.

Dan pada 1995, terdapat penyempurnaan dari Kijang sebelumnya, terutama pergantian mesin dari 5K 1.500 cc menjadi 7K 1.800 cc. Dari segi eksterior juga dibedakan dengan hadirnya grille tegak.

Kijang generasi ketiga ini berhasil mencetak sejarah pada 1989. Pada peluncuran Kijang ke 200 ribu unit yang bertepatan dengan produksi Toyota ke 500 ribu unit.

Selanjutnya>>> Kijang Kapsul...


Generasi keempat (Kijang Kapsul)

Kijang Kapsul.

Pada 1997, Toyota kembali menampilkan terobosan, karena desain Kijang berubah diikuti dengan nama yakni Kijang Kapsul. Dengan ubahan ini, mobil tampil lebih aerodinamis dengan lekukan yang lebih halus.

Kala itu, untuk pertama kalinya, Kijang hadir dalam varian diesel dan transmisi otomatis.

Memasuki tahun 2000, Kijang EFI hadir dengan penyegaran pada lampu, bumper, dan dasbor. Di tahun ini pula Kijang memasuki era baru yaitu mesin dengan teknologi fuel injection.

Di generasi keempat ini, Kijang Kapsul melakukan penyegaran pada 2002. Penyegaran dilakukan pada grille, lampu depan dan lampu belakang yang dilengkapi garnish.

Kijang generasi keempat ini semakin mengukuhkan posisi Kijang sebagai mobil keluarga Indonesia yang sesungguhnya.

Generasi kelima (Kijang Innova)

Kijang Innova.

Pada 2004 merupakan milestone penting bagi Toyota, hal ini karena Kijang bargabung dengan proyek global IMV bersama Hilux dan Fortuner. Namanya pun kembali berubah menjadi Kijang Innova. Alhasil, tampilan dari Kijang Innova sama sekali baru.

Walaupun terlihat berbeda sekali dengan Kijang pendahulunya, Kijang Innova tetap memiliki benang merah dengan Kijang Buaya, Doyok, Super, dan Kapsul.

Benang merah tersebut adalah adopsi sasis ladder yang membuat Kijang Innova sedikit berbeda dibanding MPV modern lainnya yang menggunakan konfigurasi monocoque.

Kijang generasi Kelima ini dibekali sejumlah teknologi khas abad ke – 21, seperti mesin berteknologi VVT-i, diesel common rail, hingga multi information display dan airbag.

Kijang Innova juga memiliki fleksibilitas kabin ala MPV modern di mana jok baris ketiga bisa dilipat menyamping ke arah jendela, dengan yang baris kedua digulingkan sehingga kapasitas bagasi mampu menampung lebih banyak.

Sejak pertama kali diluncurkan pada 2004 lalu, Kijang Innova telah mengalami beberapa kali improvement demi memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.

Selanjutnya>> Generasi Keenam

Generasi keenam (Kijang All New Innova)

Toyota Innova terbaru 2015.

Pada 23 November 2015 kemarin, Toyota kembali melakukan perombakan untuk mobil keluarga dari Toyota Kijang Innova.

Menurut Executive Chief Designer, Toyota Manufacturing Company, Hiroki Nakajima, menghadirkan sebuah kendaraan yang legendaris serta memiliki pelanggan setia tidaklah mudah, terutama di era modernisasi seperti sekarang.

Tak heran Nakajima dan tim desain akhirnya berkeliling ke negara-negara yang memiliki produk Innova untuk mengetahui kebutuhan apa yang ingin dipenuhi oleh pelanggan terhadap Kijang Innova.

Selama survei yang dilakukannya, Nakajima menemukan bahwa banyak pemilik Kijang Innova yang melakukan customizing terhadap kendaraan mereka agar tampil sesuai keinginan, antara lain menggunakan ban lebih besar, seolah mengalihkan kepraktisan dan fungsi dari sebuah MPV.

Dengan perkembangan zaman, konsumen tidak hanya membutuhkan MPV yang fungsional dengan spesifikasi mumpuni, tapi juga menginginkan desain yang modern dan stylish.

Oleh karena itu, Nakajima mengembangkan Innova berdasarkan dua pendekatan, yaitu pendekatan pertama adalah mempertahankan DNA yang sudah ada pada Innova dan Kijang terdahulu untuk konsumen setia Innova, serta pendekatan kepada konsumen yang menginginkan nilai baru pada Innova.

Nakajima pun menyampaikan bahwa All New Kijang Innova terbaru ini beralih menjadi Multi-Performance Vehicle.

Pengembangan desain Innova terbaru didasarkan pada konsep tough untuk memberikan kesan gagah pada sebuah MPV. Ubahan yang dilakukan sangat signifikan, tanpa melupakan DNA Kijang Innova yang legendaris.

Beberapa ubahan antara lain grille berbentuk hexagonal, pada bagian buritan hadir dengan Rear combination lamp dan lampu ini juga memiliki desain sloped. Selain itu ubahan juga terdapat pada desain pelek yang didukung dengan wheel fender depan belakang yang memiliki garis tegas hingga buritan.

All New Kijang Innova juga hadir dengan dua model mesin, yaitu 2.0 liter bensin dan 2.4 liter disel. Keduanya hadir dengan tiga varian yaitu G, V dan Q.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya