Sumber :
- Foto: Daru Wakita/VIVA.co.id
VIVA.co.id
- PT Nissan Motor Indonesia melakukan promo jorjoran di akhir tahun. Melalui mobil murah ramah lingkungan, alias
Low Cost and Green Car
(LCGC) Datsun Go+, pihaknya menawarkan program menarik untuk guru bersertifikasi.
Promo Go+ ditawarkan dengan uang muka sebesar Rp11 juta, dengan cicilan per bulan sekira Rp1,5 juta. Tenor yang ditetapkan untuk mobil tersebut, yakni enam tahun.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Intip Penampakan Mobil Baru Datsun di GIIAS 2016
Baca Juga :
Nissan-Datsun Perluas Jaringan hingga Aceh
Baca Juga :
Datsun Boyong Crossover Murah di GIIAS 2016
Promo Go+ ditawarkan dengan uang muka sebesar Rp11 juta, dengan cicilan per bulan sekira Rp1,5 juta. Tenor yang ditetapkan untuk mobil tersebut, yakni enam tahun.
Menurut Ferry Putro, kepala Diler Nissan Bantul, Yogyakarta, promo yang digelar mulai Oktober 2015 lalu ini sukses menyita perhatian para guru bersertifikasi. Tak heran, jika pihaknya mengaku kebanjiran pesanan ratusan mobil seharga Rp100 jutaan tersebut dari para guru.
"Pemesan Datsun Go+ (tujuh penumpang) mencapai sekira 70 persen dan sisanya Datsun Go (lima penumpang)," katanya di sela-sela acara Peluncuran Datsun Rising Challenge 2 di Yogyakarta, Senin 14 Desember 2015.
Ferry menjelaskan, guru bersertifikasi yang membeli Datsun Go+ atau Datsun Go terbanyak dari Kabupaten Sleman, menyusul Kota Yogya dan Kabupaten Bantul.
"Di akhir tahun ini, permintaan guru bersertifikasi dari Kabupaten Gunungkidul dan Kulonprogo juga sudah mulai banyak," ungkapnya.
Ditanya tentang penjualan produk Nissan di wilayahnya, Putro mengatakan terbanyak masih di Grand Livin,a dengan penjualan perbulan mencapai 50 unit, disusul X-trail yang mencapai 40-45 unit.
"Memang Grand Livina tetap yang terlaris, mulai awal tahun hingga akhir tahun 2015 ini," ungkapnya. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut Ferry Putro, kepala Diler Nissan Bantul, Yogyakarta, promo yang digelar mulai Oktober 2015 lalu ini sukses menyita perhatian para guru bersertifikasi. Tak heran, jika pihaknya mengaku kebanjiran pesanan ratusan mobil seharga Rp100 jutaan tersebut dari para guru.
