- Herdi/VIVA.co.id
VIVA.co.id - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) beberapa waktu lalu, meluncurkan produk terbaru di Indonesia, yakni Suzuki Ciaz.
Kehadiran sedan anyar perusahaan berlambang huruf S itu diklaim mampu membuka peluang bagi perusahaan transportasi taksi untuk memanfaatkan mobil teranyarnya sebagai armada.
"Kalau ditanya, apakah Suzuki Ciaz akan jadi taksi, saya rasa kalau ada peluang, kenapa tidak," ungkap Deputy 4 Wheel Managing Director SIS, Davy J. Tuilan, saat ditemui VIVA.co.id, beberapa waktu lalu.
Suzuki Ciaz dibanderol Rp275 juta on-the-road (OTR) Jakarta, untuk tipe transmisi manual. Sementara itu, tipe transmisi matik dijual dengan harga Rp285 juta OTR Jakarta.
Secara dimensi, mobil ini memiliki panjang 4.490 milimeter (mm), lebar 1.730 mm dan tinggi 1.475 mm. Tak heran, jika sedan ini diklaim terbesar, alias bongsor di kelasnya.
Menanggapi adanya sedan baru untuk taksi, Head of Public Relation Blue Bird Group, Teguh Wijayanto ikut angkat bicara.
Menurut Teguh, untuk menentukan sebuah produk menjadi armada taksi, Blue Bird tidak pernah fanatik terhadap satu merek saja.
“Pada prinsipnya, apa pun bisa (digunakan sebagai mobil taksi). Kita tidak fanatik. Tetapi, untuk menjadi kendaraan taksi Blue Bird, yang penting bisa diandalkan untuk segalanya,” ujar Teguh kepada VIVA.co.id, Selasa 15 Desember 2015.
Teguh juga menyatakan, untuk bisa digunakan sebagai armada Blue Bird, setidaknya mobil harus aman, nyaman, suku cadang tersedia dalam jangka waktu panjang, dan kemudahan perawatan.
Selain itu, ada juga beberapa pertimbangan lain yang harus dipenuhi, antara lain efisiensi, baik dalam hal bahan bakar maupun harga. “Lihat saja, di kelas eksekutif juga macam-macam mobil yang kita miliki, enggak hanya satu tipe dan satu merek saja,” ujarnya.
Sekedar informasi, saat ini Blue Bird memiliki armada taksi baru berjenis multi purpose vehicle (MPV). Mobil yang dipilih adalah Mobilio buatan Honda. (asp)
