Harga BBM Turun, Pakai Pikap Diesel Diklaim Lebih Untung

Pikap ACE EX2 Tata Motors.
Sumber :
  • Foto: Dok Tata Motors.

VIVA.co.id - Rencana pemerintah menurunkan harga bahan bakar menjadi Rp5.950 per liter mulai Januari 2016, disambut hangat sejumlah elemen. Tak terkecuali, para Agen Pemegang Merek (APM) di Indonesia.

Mercedes-Benz Indonesia Tertarik Pasarkan Pikap

Hal ini diakui menjadi angin segar bagi perusahaan otomotif asal India, Tata Motors, yang kini fokus untuk menjual kendaraan komersial bermesin diesel.

Marketing Advisor Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI), Manoj Arora, menyatakan, pihaknya optimistis bisa menjual kendaraan bermesin diesel, karena mesin berbahan bakar solar memang semakin digemari masyarakat Indonesia.

Tata Motors Pamer Dua Produk Baru di GIIAS 2016

Menurut Manoj, dengan turunnya harga solar, hal itu membuka peluang bagi produk tulang punggung Tata, yakni Super Ace 1.400cc diesel.

“Tata Super Ace 1.400cc diesel semakin diminati oleh pembeli, yang mengutamakan biaya operasional dan biaya kepemilikan armada usaha yang rendah,” ujar Manoj, Rabu 30 Desember 2015.

Alasan Isuzu Indonesia Tunda Hadirkan Mesin Baru

Menurut Manoj, dengan keberadaan armada niaga kecil Tata Motors bermesin diesel, maka penggunaan kendaraan niaga solar akan menjadi tren kebutuhan usahawan.

Sebab, kendaraan mesin diesel biaya operasionalnya lebih rendah dibandingkan kendaraan niaga berbahan bakar bensin.

Manoj mencontohkan, dalam satu hari, Tata Super Ace 1.400cc diesel menempuh jarak 100 kilometer, dengan pemakaian bahan bakar rata-rata adalah 14 km per liter.

Artinya, mobil pikap ini membutuhkan biaya bahan bakar sebesar Rp42.500 per hari, dengan asumsi harga solar Rp5.950 per liter (mulai 5 Januari 2016).

Lain halnya dengan pikap berbahan bakar bensin, kata Manoj,  rata-rata konsumsi bahan bakarnya 11 km per liter, dengan harga bensin Rp7.150 per liter.

Dengan jarak tempuh yang sama, yakni 100 km per hari, maka, pikap bermesin bensin membutuhkan biaya bahan bakar sebesar Rp65.000.

Dari hasil perhitungan tersebut, pikap Tata Super Ace yang bermesin diesel diklaim lebih hemat Rp22.500 per hari. Dalam lima tahun, satu unit Tata Super Ace dapat menghemat biaya bahan bakar Rp40,5 juta.

"Nilai penghematan yang dihadirkan mesin diesel kecil 1.400cc, dengan harga solar yang baru ini, tentunya akan sangat membantu meningkatkan keuntungan usahawan. Apalagi, jika usahawan tersebut memiliki lebih dari dua kendaraan pikap sebagai armada usahanya," jelas Manoj. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya