Sekelompok Mahasiswa Ciptakan Mobil Listrik Tanpa Baterai

Ilustrasi mobil listrik.
Sumber :
  • autoevolution

VIVA.co.id – Mobil listrik terus dikembangkan sejumlah perusahaan otomotif. Hanya saja, penggunaan baterai sebagai sumber energi disebut-sebut menjadi salah satu kendala, mulai dari bobot lebih berat hingga infrastruktur tempat pengisian baterai yang terbatas.

Foto Modifikasi Keren, Harley-Davidson Bergaya Yakuza

Kendati demikian, masalah tersebut rupanya telah diselesaikan oleh sekelompok mahasiswa Technology, Toyohashi University, Jepang. Mereka telah berhasil menemukan solusi dengan menciptakan sebuah kendaraan listrik prototipe tanpa baterai.

Para mahasiswa ini telah mengerjakan proyek ini selama lima tahun. Hanya saja, untuk membuat mobil listrik tanpa baterai memang tak biasa.

Komunitas Mobil Ini Hanya Ada di 5 Negara, Termasuk RI

Pasalnya, kendaraan listrik prototipe buatan mahasiswa ini dapat bergerak berkat energi yang dihasilkan dari pelat baja yang ditanamkan ke dalam jaringan jalan. Energi yang tertanam dalam jalan ini akan ditransmisikan ke kendaraan melalui ban.

Dilansir Autoevolution, Rabu, 23 Maret 2016, untuk pengujian, pihak universitas terpaksa harus membangun jalanan dadakan yang telah dibenamkan pelat dengan panjang 29,8 meter. Alhasil mobil listrik prototipe tersebut dapat melaju hingga kecepatan 10 km per jam.

Ingin Beli Mobil Honda? Ini Daftar Mobil Paling Larisnya

“Akselerasi halus, dan perjalanan (menggunakan mobil) nyaman," ungkap Profesor Takashi Ohira kepada Japan Times.

Sejumlah teknologi baru untuk pengisian induktif pada mobil listrik memang sering dibahas dalam beberapa tahun terakhir. Hanya saja, solusi ini belum terpecahkan dan dikembangkan.

Sedangkan menurut para peneliti di univertsitas di Jepang menyatakan, solusi ini aman untuk digunakan di jalan umum, karena tidak membutuhkan konektor saat mentransfer listrik sehingga tidak menimbulkan risiko yang mengganggu keamanan para pengguna jalan.

Hanya saja, untuk mengembangkan kendaraan dengan teknologi tanpa baterai tidaklah mudah. Sebab, saat ini tidak ada jalan yang telah dipasangkan pengisian induktif.

Meskipun demikian, ide dan konsep ini disebut layak menerima pujian. Dan para peneliti hingga saat ini masih perlu mengembangkan solusi agar lebih terjangkau dan dapat diterima pemerintah agar dapat diterapkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya