Mobil Jarang Digunakan Justru Cepat Rusak, Ini Penjelasannya

Mobil teronggok
Sumber :
  • Daily Mail

VIVA.co.id – Karena beberapa alasan, terkadang mobil jarang digunakan pemiliknya. Pemandangan itu tentu bukan hal yang aneh lagi, termasuk di ibu kota Jakarta, dengan tingkat kemacetan yang sangat tinggi. Beberapa orang lebih memilih memarkir kendaraannya di rumah.

Libur Nataru, Ngebut di Jalan Tol ini Siap-siap Ditilang

Menariknya, terlalu jarang menggunakan mobil, ternyata juga berdampak buruk. Padahal, secara logika umum tentu barang yang jarang digunakan akan lebih awet, termasuk mobil. Namun ternyata anggapan itu tak sepenuhnya benar, bahkan berkebalikan.

Menurut Manager Technical Service PT Toyota Astra Motor (TAM), Dadi Hendriadi, mengatakan mobil yang jarang dipakai tentunya akan cepat rusak. Hal ini karena sejatinya mobil perlu dipanaskan untuk melancarkan setiap komponen kendaraan agar terbiasa.

Program ‘September Service Ceria’ Mitsubishi, Apa Manfaatnya?

"Sama aja kalau orang enggak pernah gerak, jadi banyak penyakit kan? Nah, begitu juga dengan mobil, perlu melakukan pemanasan agar mesin dan juga komponen yang lainnya bisa awet," kata Dadi kepada VIVA.co.id.

Biasanya, menurut dadi, kerusakan yang rentan terjadi pada mobil ketika jarang digunakan yaitu pada bagian mesin. Hal ini karena oli di mesin tidak beredar di seluruh mesin akibat tidak pernah dinyalakan.

Mitsubishi Manjakan Konsumen Lewat Program September Service Ceria

"Selain itu, bearing roda dan ban yang beban nya cuma terjadi di satu titik saja, tentu bisa cepat rusak, ini karena tidak pernah diajak jalan," ujar dia.

Bagian aki juga, bila jarang dipakai rentan mengalami soak. Sebab, meski tak digunakan, aliran listrik dari aki akan terus mengalir, sehingga aki akan mengalami soak.

Untuk itu, ia menyarankan apabila mobil jarang digunakan, Pastikan lokasi penyimpanan tidak di tempat yang terbuka, sehingga tidak terkena panas dan hujan. "Akibatnya, kalau sering simpan di tempat yang mobil jadi mudah timbul karat dan jamur dan tentu akan cepat merusak komponen lainnya," tutur dia.

Ia juga menganjurkan, agar sesekali mobil dilakukan pemanasan, minimal seminggu dua kali untuk menjaga peredaran oli tetap stabil.

"Bahkan, kalau saya anjurkan, kalau bisa mobil untuk sesekali dibawa kencang atau paling enggak putaran mesin dibiarkan putaran tinggi. Supaya terjadi gesekan-gesekan di mesin dan komponen-komponen bisa bergerak, sehingga terjadi kesesuaian antara permukaan yang bergesekan," katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya