- VIVA.co.id/Jeffry Yanto
VIVA.co.id – PT Nissan Motor Indonesia sepertinya tak akan meluncurkan banyak produk baru di 2017 ini. Sebab, ingin lebih fokus membenahi hal-hal fundamental yang dirasa masih kurang untuk memperebutkan ‘kue’ di Indonesia.
Anggapan bahwa harga jual mobil Nissan bekas terjun bebas dan pelayanan after sales yang masih terbilang susah, plus spare part mahal, memang jelas masih mengganggu penjualan Nissan. Hal itulah yang kini menjadi fokus NMI untuk segera dibenahi.
"Menurut saya, performa Nissan bisa lebih bagus harusnya. Kalau kita luncurkan produk-produk baru, jika fundamentalnya masih belum kuat, hasilnya juga enggak maksimal," kata Vice President Director of Marketing and Sales PT NMI, Davy J. Tuilan.
Sambung dia, akan buang-buang energi mendatangkan produk baru, jika di pasaran hanya laku ratusan. "Kita maunya, begitu meluncurkan produk baru dalam sebulan bisa menjual minimum 1.000, atau bahkan 2.000 unit," katanya.
Lebih lanjut, Davy mengatakan, sebenarnya tidak ada masalah dengan citra brand Nissan. "Saya sudah studi dengan brand-brand lain, bahkan menurut saya bagus. Tetapi, ada satu yang spesifik kalau konsumen ingin beli mobil Nissan pikirannya spare part mahal, susah dapetinnya enggak, ada yang kw-nya enggak," katanya.
Maka, menurutnya hal-hal seperti itu harus diperbaiki, agar persepsi orang terhadap mobil Nissan berubah. (asp)
Nissan Kembangkan Baterai Canggih untuk Mobil Listrik
Nissan belum lama ini mengumumkan langkah baru dalam pengembangan baterai solid-state, dengan memamerkan jalur produksi uji coba di Pabrik Yokohama. Jalur produksi ini me
