Begini Jadinya Jika Mobil Sport Dimodifikasi Asal-asalan

Teknisi sedang memerbaiki Mercedes-AMG CLS 63.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Jeffry Yanto

VIVA.co.id – Tidak seperti kendaraan lain pada umumnya, mobil sport yang dari awal sudah dirancang untuk menghasilkan performa tinggi tidak bisa dimodifikasi secara asal-asalan.

Cuma Modal Rp100 Ribu Bisa Dapat Mobil Kustom di Kustomfest 2023

Sebab, hal itu akan membuat mesin rusak dan garansi hangus. Salah satunya yang terjadi baru-baru ini di diler Mercedes-Benz Sunter, Jakarta Utara.

Dari pantauan VIVA.co.id, Satu unit Mercedes-AMG CLS 63 milik konsumen terlihat sedang terparkir di ruang khusus. Para teknisi sibuk menurunkan mesin delapan silinder berkapasitas 5.000cc yang dipasang di dalam mobil buatan Jerman tersebut.

Modifikasi Mobil Mulai Digandrungi Kembali di Indonesia

Ketua regu mekanik diler Mercindo, Retno, mengatakan, mesin mobil rusak karena kesalahan pemakaian. Kata dia, pemiliknya mengganti knalpot dengan tipe racing serta mengubah pengaturan engine control unit dan transmisi.

Ubahan itu dilakukan, karena pemilik menginginkan performa yang lebih besar lagi. Transmisi juga dimodifikasi agar perpindahan gigi dapat berlangsung lebih singkat.

Insinyur Toyota Bisa Menangis Melihat Avanza Dibuat Seperti Ini

"Kami lakukan turun mesin, karena mobil overheat. Saat diperiksa, packing head sudah bengkok. Sehingga, jalur pendingin radiator menyeberang ke mesin. Air radiator masuk ke dalam mesin," ujarnya kepada VIVA.co.id.

Kondisi tersebut jelas berbahaya, karena suhu air radiator dapat naik signifikan, sehingga gagal meredam panas mesin yang begitu tinggi. Salah satu gejalanya yakni air radiator mudah mendidih saat mesin dihidupkan beberapa menit.

Sebagai informasi, CLS AMG dalam kondisi standar dapat menyemburkan tenaga 410 daya kuda dan torsi maksimum 720 Newton meter. Tenaga sebesar itu disalurkan ke roda melalui transmisi otomatis AMG Speedshift tujuh percepatan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya