- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA.co.id – Program Kendaraan Bermotor Hemat Bahan Bakar (KBH2) atau yang lebih dikenal dengan low cost green car (LCGC) akan berlanjut pada jilid kedua.
Apabila dalam aturan LCGC, kendaraan wajib mendapat efisiensi bahan bakar 20 kilometer per liter, di program LCGC jilid kedua akan lebih dari itu. Lantas apakah harganya bisa lebih murah?
Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronik Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan pemerintah bukan pihak yang menentukan harga mobil generasi kedua LCGC itu.
"Kalau masalah harga, bukan kami yang menentukan," kata Putu saat dihubungi VIVA.co.id di Jakarta, Kamis, 14 September 2017.
Menurutnya, program LCGC jilid kedua yang sedang dirancang pemerintah ini berbeda dengan jalur program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV). Namun katanya, LCGC jilid kedua beriringan dengan program LCEV.
"Jalan beriringan ya, LCEV untuk kapasitas mesin di atas 1200cc," tuturnya.
Putu menerangkan, program LCGC jilid kedua sengaja dibuat dengan tujuan agar nantinya setiap kendaraan yang diproduksi menghasilkan emisi gas buang yang rendah. Dengan demikian bisa menekan polusi di Tanah Air.
"Agar di kemudian hari, kendaraan yang diproduksi menghasilkan emisi gas buang yang semakin rendah serta mendorong produksi kendaraan listrik di dalam negeri," kata dia.
