- VIVA.co.id/Pius Mali
VIVA – Mobil bekas dipilih konsumen lantaran harganya yang relatih lebih murah. Saat datang ke showroom, pembeli tinggal menyesuaikan dana yang disiapkan dengan merek dan model yang diinginkan.
Dan membeli mobil bekas di showroom kini tidak hanya bisa dilakukan dengan pembayaran tunai atau cash. Pembayaran dengan cara mengansur juga bisa dipilih oleh orang-orang yang hendak membeli mobil bekas.
"Enggak bisa ngomong kebanyakan yang cash atau kredit, soalnya tiap bulan, beda-beda," kata Christian, pedagang dari showroom Hobi Mobil di WTC Mangga Dua kepada VIVA.
Untuk pembelian secara kredit, pembeli bisa memilih uang muka yang akan dibayarkan. Jika memilih uang muka ringan, kata dia, otomatis cicilannya makin besar, begitu pun sebaliknya.
"Misalnya harga mobil Rp100 jutaan, kalau pembeli mau uang muka ringan Rp30 jutaan, cicilannya besar, Rp3-4 jutaan. Tapi kalau uang muka tinggi, sekira Rp70 jutaan, maka angsuran Rp2 juta per bulan juga bisa," kata dia.
Senada dengan Christian, Atang pedagang dari showroom Golden Auto pun mengatakan, cicilan Rp1 jutaan juga masih bisa didapat kalau pembeli mau membayar uang muka besar.
"Misalnya, Honda Freed tahun 2013 harga Rp185 juta. Dp normal Rp79 jutaan, angsuran bisa Rp4 juta per bulan selam lima tahun. Kalau dia mau Dp Rp140 jutaan, cicilan Rp1,9 jutaan per bulan juga lima tahun. Kami ikut kemampuan konsumen saja biasanya," kata Atang.
Gak Mungkin Mobil Bekas Ini Paling Laku di Indonesia, Kok Bisa?
Ada beragam brand, dan model mobil bekas yang beredar dipasaran. Namun tidak semuanya diminati, bahkan menjadi yang terlaris atau incaran konsumen.
