- VIVA/Jeffry Yanto
VIVA – Begini jadinya jika wanita berhijab memodifikasi mobil. Jehan pemilik Daihatsu Sirion lansiran 2008 itu rela merogoh kocek hingga ratusan juta agar mobilnya tampil beda.
Dengan mengusung gaya elegan, tak cuma eksterior yang diubah Jehan, namun juga hingga ke sektor mesin Sirion.
“Konsep elegan, karena saya melihatnya simpel ketimbang street racing. Untuk biaya jika terhitung dari 2013 sudah sampai Rp300 jutaan. Mesin saya ganti jadi Daihatsu YRV Turbo berkapasitas 1.800cc. Kalau tenaganya saya belum dyno,” ujarnya kepada VIVA, di Bandung, Jawa Barat.
Untuk warna merah muda, sambung dia, sebenarnya hanya balutan stiker untuk menonjolkan sisi kewanitaan. Sebab warna aslinya adalah ungu yang telah dicat ulang dari bawaan pabrik yang berwarna putih. Dirinya juga sampai rela mengganti status warna mobil di STNK.
“Karena mobil ini dipakai harian juga, biasanya sama anak dan suami. Jadi tiga orang ke mana-mana, saya enggak pernah sendiri. Untuk audio saya aplikasikan juga, karena mobilnya sering dipakai kontes dan audio itu menjadi salah satu poin penting,” tuturnya.
Kaki-kaki
Karena dimensi Sirion kecil dan terlahir sebagai city car, maka rata-rata untuk penggunaan pelek memakai produk aftermarket berukuran 18 inci.
“Kalau saya ukuran peleknya ring 18 ET minus 22 milimeter (depan) dan 33 mm (belakang). Untuk ban depan belakang 215/35 dan pengerjaannya enam bulan. Susah karena kolongnya kecil, jadi harus masukan pelek sebesar itu, waktunya lama,” ujar wanita asal Bandung tersebut.
Maka itu, karena offset pelek terlalu berlebih, dirinya menyematkan wide body agar tetap terlihat proporsional. “Jadi wide body-nya dibuat ekstrem 10 sentimeter, tambah daging lebarnya, depan sekira lima cm. Bahan wide body-nya pelat bukan fiber, tidak seperti bumper depan belakang,” sambungnya.
“Saya pakai air suspensi empat titik, karena buat harian juga. Kalau kontes kayak begini saya buat nol saja jadi ceper banget. Untuk pengaturannya depan 80 psi agar menjaga balon suspensinya, belakang 25 psi. Kalau terlalu tinggi balon terlalu tegang, jadi cepat aus,” katanya.
