- Autocity
VIVA.co.id - Bagi mereka yang baru saja membeli mobil baru, salah satu yang biasanya dilakukan adalah berkendara sembari menikmati alunan musik yang dihasilkan oleh sistem tata suara.
Namun, banyak pemilik mobil kerap mengeluhkan kualitas sistem audio bawaan mobil baru yang dianggap "kurang nendang". Alhasil, mereka rela mengunjungi toko audio, demi bisa menikmati musik kesayangan sesuai selera mereka.
Pemilihan sistem audio mobil yang sederhana dilakukan, karena biasanya produsen mobil ingin menjual unit dengan harga yang menarik.
Bisa saja mereka memakai pemutar lagu yang lebih canggih atau memasang pengeras suara banyak, namun harga jual unit menjadi kurang kompetitif.
Dan biasanya, saat berada di toko audio, konsumen jadi banyak tergiur berbagai macam produk yang ditawarkan. Tidak jarang, yang awalnya hanya ingin mengganti pemutar lagu, akhirnya pulang dengan beberapa speaker di dalam bagasinya.
Dilansir dari Team-bhp, Kamis 10 Desember 2015, ada beberapa kerugian bila memodifikasi audio mobil terlalu berlebihan. Yang pertama tentu berhubungan dengan sistem kelistrikan.
Terkadang, sistem audio memakai listrik begitu banyak, pemilik mobil harus mengganti alternator dan komponen lain, agar aki tidak tekor.
Kerugian kedua berhubungan dengan berkurangnya ruang untuk menyimpan barang. Pemakaian speaker berukuran 12 atau 15 inci akan menyisakan ruang sedikit saja di bagasi.
Terakhir, kondisi kabin mobilĀ tidak akan sama seperti saat baru keluar dari pabrik. Proses pemasangan sistem audio begitu rumit, sehingga terkadang dasbor dan panel pintu harus dibongkar.
Akibatnya, terkadang muncul bunyi mendecit atau bergetar, akibat proses pengembalian panel dan dasbor yang tidak presisi.