Dicoret-coret, Harga Mobil Ini Justru Naik

Mobil BMW yang dilukis potongan koran.
Sumber :
  • Daru Waskita (Yogyakarta)

VIVA.co.id – Sudah jadi rahasia umum bila mobil mewah harganya akan jatuh saat dijual kembali. Bahkan, bila usianya sudah di atas 10 tahun, maka harga jualnya tak sampai 50 persen dari harga baru.

Pameran Sampul Manusia Mempersembahkan Cerita Unik Lewat Desain Buku

Beberapa pemilik lantas memutuskan untuk menyimpannya di garasi, ketimbang melepasnya dengan harga yang bikin sakit hati.

Namun bagi pengusaha Agung Tobing, mobil BMW seri 760 Li keluaran tahun 2006 yang ia miliki nilainya justru lebih tinggi ketimbang harga saat ia membelinya dalam kondisi baru. Sebab, mobil tersebut telah mendapat sentuhan pelukis asal Yogyakarta, Budi Ubrux.

Harta Karun Tersembunyi! Keluarga Temukan Karya Seni Jepang Curian Perang Dunia II di Loteng

Setelah digarap Ubruk, mobil yang sebelumnya berwarna hitam ini berubah warnanya menjadi kuning kehitaman dan terlihat seperti potongan surat kabar.

"Sepintas, mobil saya itu seperti potongan koran lusuh yang ditempel di mobil. Seperti koran berjalan," kata Agung di Yogyakarta, Rabu 17 Mei 2017.

Ketika Sampah Disulap Jadi Instalasi Karya Seni Berkelas

Ia mengaku, sengaja menyerahkan salah satu mobilnya untuk dilukis Ubrux sesuai dengan aliran seni dari Ubrux. Dan hasilnya sangat membanggakan.

"Kalau saya bukan kolektor, maka mobil ini akan saya jual dan harganya pasti lebih tinggi dari mobil yang tidak dilukis. Namun, karena saya suka koleksi barang seni, tidak akan saya jual," tuturnya.

Agung mengaku, hingga saat ini ada 38 koleksi mobilnya yang dilukis oleh sejumlah pelukis ternama di Yogyakarta. Bahkan, delapan unit mobil miliknya pernah dipamerkan di salah satu ruang di Terminal Tiga Bandara Soekarno-Hatta selama empat bulan.

"Ya kalau koleksi saya, boleh dipinjam, tapi tidak saya jual," ungkapnya.

Kurator sekaligus dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Suwarno, tak membantah jika harga mobil yang sudah menjadi karya seni akan melambung tinggi, sering tenarnya nama pelukisnya.

"Pembeli tidak lagi membeli sebuah mesin, namun sebuah maha karya seni yang nilainya tidak ada batasnya," jelsanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya