Biar Tak Tertipu, Ban Dalam Palsu Berbau Sangit dan Lebih Kaku

Tambal Ban Gratis Akibat Ranjau Paku. Ilustrasi
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA – Cukup banyak bengkel tambal ban pinggir jalan yang menjual ban dalam palsu bermerek kenamaan. Hal itu sudah disadari para produsen ban, lantaran membuat rugi produsen dan konsumen.

Catatan Buat Orang Tua, 4 Bahaya Meninggalkan Anak di Dalam Mobil

Kegerahan ini kemudian memantik sejumlah produsen seperti salah satunya PT Gajah Tunggal untuk mengetahui hingga ke jaringannya.

Menurut Dodi Yanto, Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, selaku produsen salah satu ban bermerek IRC, permasalahan ini diketahuinya dari informasi banyak jaringan yang dimiliki dan tersebar di berbagai wilayah.

Mengenal Forged Piston, Teknologi Unggulan Yamaha Adopsi dari MotoGP

“Kami sudah sering tangkap para penyuplai ban dalam palsu, jadi ada informasi soal ban IRC palsu. Awalnya pasti dari toko, lalu ke distributor berlanjut ke kami. Laporan itu langsung kami urus ke polisi untuk ditindaklanjuti,” tutur dia kepada VIVA, Jumat 31 Agustus 2018.

Disadari, kemasan ban dalam palsu memang mirip seperti aslinya. Tetapi yang kentara langsung bisa dibedakan adalah aromanya. Di mana ban palsu lebih berbau sangit, lebih kaku, dan kualitas jelek.

Pengguna Mobil yang Terjebak Macet di Puncak Wajib Periksa Ini

“Kalau bengkel-bengkel menengah ke atas yang bangunannya sudah semi permanen pasti enggak berani jual ban dalam palsu, karena ketangkapnya cepat. Kebanyakan yang jual ban dalam palsu itu yang jualan di pinggir jalan atau motor keliling begitu,” ujar Dodi.

Dodi memaparkan, dari temuannya di lapangan, ban dalam palsu banyak dijual secara eceran dan didistribusikan menggunakan mobil boks atau sepeda motor. Sasarannya bengkel-bengkel tambal ban pinggir jalan, karena mereka sadar bengkel-bengkel resmi atau toko penjual ban tidak akan menerimanya.

Sementara terkait wilayah yang sering ditemukan ban dalam palsu, di antaranya adalah Kalimantan, Lampung, dan Jakarta.

Dodi memberi tips kepada konsumen agar tak mudah tertipu dengan ban dalam palsu. Ciri-cirinya, bisa dirasakan dari bau yang dikeluarkan, lebih menyengat.

“Karet saja ada level-levelnya, jadi 70 persen karet, 30 persen campuran seperti karbon black dan bahan kimia lainnya. Kalau ban palsu itu campuran rubber-nya asal, dan level bahan karetnya kualitas rendah agar harga produksi murah,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya