- Gopostore
VIVA – Meski kebanyakan pemudik sudah berangkat ke kampung halamannya sejak beberapa hari lalu, namun tak sedikit yang memilih berangkat setelah Lebaran. Alasannya, untuk menghindari kemacetan selama di jalan.
Dari berbagai moda darat yang ada, sepeda motor masih menjadi pilihan banyak pemudik. Di samping hemat biaya, menempuh perjalanan jauh menggunakan kuda besi juga dipercaya lebih cepat dan fleksibel, walaupun secara keamanan, masih diragukan.
Soal persiapan, umumnya sama. Mulai dari memastikan kondisi kendaraan hingga ke penambahan aksesori penunjang.
Salah satu aksesori populer yang banyak digunakan pemudik adalah kanopi—peranti tambahan yang berfungsi sebagai atap atau payung sepeda motor. Tak sedikit kalangan beranggapan bahwa komponen itu menghadirkan banyak kemudahan. Sebab, selain bisa melindungi pengendara ketika hujan, kanopi juga berperan sebagai tameng penghalang panas. Fungsi ganda inilah yang membuat pemudik tak ragu menggunakannya.
Meski begitu, rupanya penggunaan komponen tersebut bukan tanpa resiko. Menurut Direktur Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana, kanopi mungkin membuat pengendara motor merasa nyaman, tapi belum tentu aman. Sehingga, siapapun yang ingin memasangnya, apalagi untuk keperluan pergi jauh harus melalui pertimbangan yang matang.
“(Penggunaan kanopi) sebenarnya kurang aman, karena belum melalui uji coba mendetail. Modifikasi banyak yang mengedepankan kenyamanan, tapi belum tentu aman,” ujarnya saat dihubungi VIVA, beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, keberadaan kanopi bisa berbahaya ketika motor melaju melawan angin. Sebab, terpaannya dapat membuat motor oleng, alias hilang keseimbangan.
“Motor memiliki footstep buat penggunanya, tujuannya agar titik berat motor tersebut berada di posisi bawah. Tapi ketika ada kanopi, titik berat tersebut berubah karena aksesori itu berperan menahan hambatan angin yang datang ke arah sepeda motor. Semakin kencang, semakin terganggu keseimbangannya,” tutur Sony.
Apabila ingin tetap pakai kanopi, saran dia, kecepatan sepeda motor yang aman maksimal 20 kilometer per jam.
