- Dok: Norton
VIVA – Sama seperti mobil, tidak semua model sepeda motor bisa langsung dibeli di diler. Ada beberapa yang harus dipesan terlebih dahulu, karena stok unitnya terbatas.
Biasanya, konsumen diminta menyetor tanda jadi atau uang muka (down payment), dengan jumlah yang tidak besar. Gunanya adalah untuk memastikan, bahwa pembeli benar-benar serius melakukan pemesanan.
Jika sudah selesai dirakit, maka kemudian unit akan dikirim ke diler. Apabila motor diproduksi di luar negeri, maka waktu tunggunya bisa berbulan-bulan lamanya.
Salah satu perusahaan yang menerapkan sistem pemesanan seperti itu, yakni Norton. Merek asal Inggris tersebut dikenal sebagai salah satu pembuat motor berdesain klasik, dan memiliki performa tinggi.
Baca Juga: Motor Gagah dari Negara Bollywood Ini Bikin Nyaman
Namun, jika kamu adalah salah satu yang melakukan pemesanan produk Norton, maka diler akan mengembalikan DP yang sudah disetor sebelumnya.
Dilansir dari Rideapart, Jumat 31 Januari 2020, hal itu dikarenakan Norton baru saja mengumumkan bahwa mereka mengalami kebangkrutan. Pemasukan yang didapat pada tahun lalu, jauh lebih kecil dari semua pengeluaran yang harus mereka bayar.
Pada 2012, bos Norton, Stuart Garner membujuk ratusan kaum lanjut usia di Inggris untuk menaruh uang pensiun mereka di perusahaannya. Mereka dijanjikan keuntungan, dari hasil penjualan motor ikonik tersebut.
Sayangnya, bisnis tidak seperti yang diharapkan. Utang Norton semakin menumpuk, dan mereka tidak berhasil mendapat investor untuk menambah modal.
Kini, pabrikan motor asal Birmingham yang berdiri sejak 1898 itu hanya menunggu waktu, sebelum pengadilan Inggris menyatakan bahwa mereka pailit atau ada orang kaya yang mau memberi modal.
