Ribuan Motor Listrik Terjual di Indonesia Tahun Ini

Motor Listrik Gesits.
Sumber :
  • Antara.

VIVA – Pandangan negatif masyarakat Indonesia terhadap kendaraan yang menggunakan energi listrik sebagai sumber energi, perlahan mulai luntur. Hal ini bisa dilihat, dari mulai banyaknya jumlah sepeda motor dan mobil  berteknologi canggih itu yang terjual di Tanah Air.

Kemenperin Dorong IKM Berperan dalam Ekosistem Kendaraan Listrik

Data dari Kementerian Perhubungan menunjukkan, penjualan mobil dan motor listrik di Indonesia selama dua tahun terakhir menunjukkan kenaikan yang cukup besar.

Berdasarkan data jumlah Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) dari Kemenhub, untuk kendaraan listrik roda empat kenaikan terbesar ada pada tahun ini. Tercatat penjualan mencapai empat kali lebih besar hingga Agustus 2021, dibandingkan sepanjang 2020.

Bale Santai Honda untuk Pemudik Motor Tersedia di KM 35 Serang

Sedangkan berdasarkan data per Agustus 2021, untuk penerbitan SRUT kendaraan roda dua kenaikannya tiga kali lebih besar, yaitu mencapai 7.526 unit. SRUT sendiri merupakan dokumen, yang dikeluarkan setiap ada unit yang dibeli oleh konsumen.

Motor Listrik Gesits sedang dirakit di pabrik.

Photo :
  • Antara.
Terpopuler: Pemotor yang Mudik akan Dikawal, 2 Motor Baru Honda di Indonesia

Meskipun masih jauh di bawah penjualan kendaraan dengan mesin konvensional, namun pencapaian itu menunjukkan tingginya minat masyarakat Indonesia dalam menggunakan kendaraan listrik.

Sayangnya, sampai saat ini masih ada beberapa kendala yang membuat calon konsumen ragu untuk beralih ke mobil dan motor listrik. Seperti harga jualnya, harga baterai, dukungan purna jual, hingga ketersediaan infrastruktur.

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Laksana Tri Handoko mengatakan bahwa kegiatan riset dan inovasi pada kendaraan listrik dapat menjadi titik penting, untuk menyiapkan industri dalam negeri dalam mendukung era kendaraan listrik di Indonesia.

“Regulasi serta insentif juga harus disinergikan, komitmen pemerintah telah terlihat dengan adanya target menghentikan penjualan kendaraan konvensional pada 2040 untuk roda dua, dan 2050 untuk roda empat,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip VIVA Otomotif Rabu 24 November 2021. 

Handoko menjelaskan, ada tiga teknologi yang berperan penting agar harga kendaraan listrik bisa diterima oleh pasar di dalam negeri, serta menjadi andalan untuk ekspor.

“Meski perkembangan industri mobil listrik sudah berjalan cepat khususnya tiga tahun terakhir, namun untuk dapat mengejar perkembangan global maka BRIN akan fokus pada tiga teknologi kunci yaitu teknologi motor, teknologi baterai dan teknologi charging station,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya