Kisah Niko Questera Mantan Insinyur Tesla Pencipta Motor Listrik

Niko Questera dan Indy Rahmawati
Sumber :
  • Tangkapan Layar

VIVA – Niko Questera adalah seorang pria asal Jakarta yang pernah menjadi insinyur di Tesla. Di perusahaan milik Elon Musk tersebut selama 3 tahun. Setelah kembali pulang ke Tanah Air, ia kemudian mendirikan sebuah perusahaan startup yang bermarkas di Bandung dengan nama Quest Motor. Kemudian untuk skuter listrik miliknya diberi nama Atom Alpha. Dalam sebuah kesempatan, Niko Questera datang ke studio VDVC Pulogadung, Jakarta Timur. Nah, berikut adalah perberbincangan Niko dengan Indy Rahmawati mengenai motor listrik dan ketika ia bekerja di Tesla, dikutip VIVA Otomotif Jumat 14 Januari 2022.

Motor Delapan Silinder Asal China Siap Meluncur

Jabatan di Tesla

Detik-Detik Wanita ODGJ Ngamuk Rusak Minimarket di Bekasi, Pemotor Dipukuli

Ketika bekerja di Tesla Motors, Niko Questera bekerja di bagian integration engineer. Tanggung jawab dari posisi ini adalah seluruh software dari tim developer sebelum masuk ke dalam produksi. Selain itu, ia merasa bahwa ada perbedaan antara bekerja di Indonesia dengan Amerika Serikat. Salah satunya adalah pekerja di Amerika tidak suka merokok. Ketika di Tesla Motors, Niko Bekerja dari pukul 9 pagi sampai pukul 9 malam. Tapi, di Amerika Serikat tidak ada jam istirahat dan tidak ada lembur. Di Amerika tidak ditentukan jam istirahatnya sehingga orang bebas makan kapan saja, tapi setelah makan mereka akan kembali bekerja. 

Keluar dari Tesla

Adu Banteng Pick Up Dengan Dua Motor di Citayam, Seorang Meninggal Dunia

Tesla Model 3.

Photo :
  • The Verge.

Setelah bekerja sekitar 3 tahun di Tesla Motors, Niko kemudian memikirkan untuk keluar dari perusahaan yang tengah naik daun tersebut. Ketika itu, ia mengatakan bahwa dirinya ingin istirahat selama 6 bulan karena sudah merasa capek. Akan tetapi, di Tesla tidak bisa seperti itu, ia akhirnya akan dikirim ke Belanda dan Shanghai, tapi akhirnya ia memilih keluar dari Tesla. 

Alasan Membuat Motor Listrik

Dalam perbincangan tersebut, Niko Questera mengatakan bahwa dirinya susah napas di Jakarta lantaran banyak polusi dan berdebu. Seperti yang kita ketahui bahwa pengguna kendaraan bermotor di Jakarta sangatlah banyak. Alasan lain lebih memilih motor listrik adalah ia memiliki pengalaman bekerja di Tesla. Seperti yang kita ketahui bahwa Tesla adalah sebuah perusahaan otomotif yang khusus memproduksi mobil sport listrik.

Sehingga ketika kembali ke Tanah Air, Niko menerapkan ilmu yang pernah didapatkan di perusahaan tersebut. Kemudian untuk alasan ukuran motor listrik ini kecil, ia mengatakan bahwa ingin semua orang memiliki keleluasaan untuk dapat mengendarai kendaraan listrik. 

Apalagi untuk para wanita, anak kecil atau orang yang tidak bisa mengendarai motor yang tinggi dan takut terjatuh. Dengan menaiki motor yang lebih kecil dan kakinya bisa napak sehingga tidak takut jatuh. Selain itu, ukuran yang kecil ini juga tentu saja memiliki harga yang lebih murah. 

Target Market

Niko Questera mengatakan bahwa target market dari produk motor listrik ini bukanlah anak motor, tapi justru anak-anak yang bukan sebagai anak motor. Jadi, bukan orang-orang yang ingin selalu mendengarkan suara kebisingan motor. Akan tetapi, suatu waktu saat anak-anak motor tersebut dapat menerima bahwa motor tidak harus berisik, ia akan masuk ke ranah itu.

Sampai saat ini, Niko bersama timnya belum memiliki pikiran untuk ekspor motor listrik. Hal ini karena ia lebih menyasar market lokal dan visi misi perusahaan startup tersebut tidak jauh dari tingkat komponen dalam negeri atau TKDN. 

Harga Motor Listrik

Ia lebih memilih motor listrik ketimbang mobil listrik karena harganya yang cukup terjangkau oleh semua kalangan. Harga motor listrik yang paling murah adalah Rp12,9 juta dan ada juga yang seharga Rp15 juta. Perbedaan harga tersebut hanya terletak dari kapasitas baterai. Sampai saat ini, perusahaan yang dirintis olehnya memiliki kapasitas baterai mulai dari 8 kilometer, 16 kilometer, dan 24 kilometer. 

Hingga saat ini, Niko sudah menjual sekitar 30 unit motor di tahun 2021 kemarin. Sementara untuk tahun 2022, ia berencana akan menjual 20-20 motor listrik. Hal ini karena kecepatan memproduksi motor listrik tersebut belum berada di level yang ideal. Jadi, belum melakukan penjualan lebih masif lagi. 

Orang Indonesia Belum Mau Memakai Motor Listrik

Niko mengatakan bahwa orang Indonesia belum mau memakai motor listrik karena memiliki tendensi bagaimana caranya supaya bisa mengangkat 2 sampai 3 orang dalam satu kendaraan. Selain itu, orang Indonesia juga belum mau menggunakan motor ini karena terkendala jarak, bila motor bensin bisa menempuh jarak yang jauh hanya dengan 1 liter bensin.

Nah, untuk menyaksikan keseruan perbincangan dengan mantan insinyur Tesla, Niko Questera simak video selengkapnya melalui kanal YouTube VDVC talk yang dipandu oleh Indy Rahmawati dalam program Vois Podcast. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya