Motor Listrik Buatan Indonesia Diklaim Tercepat di Asia Tenggara

Motor listrik Nusa Khatulistiwa
Sumber :
  • Dok: Nusa

VIVA – Indonesia tidak pernah kekurangan orang-orang pintar, yang bisa membuat barang dengan kualitas setara produk luar negeri. Hal ini juga berlaku dalam bidang otomotif, termasuk pembuatan motor llistrik.

Adik Via Vallen Dilaporkan ke Polisi terkait Dugaan Penggelapan Sepeda Motor

Salah satu contohnya yakni Nusa, perusahaan yang berdiri saat pandemi mulai melanda itu dipimpin oleh Domex Mandey sebagai Chief Executive Officer, dan Tomi Gunawan menjadi Chief Innovation Officer.

Melalui keterangan resmi, Domex mengaku bahwa namanya tidak begitu dikenal di dunia otomotif nasional. Namun, ia pernah memimpin perusahaan teknologi asal Korea Selatan. Berbeda dengan rekannya, yang memiliki bisnis Tomi Airbrush dan kerap jadi andalan para penggemar modifikasi.

Viral Motor Matik Diisi Minyak Kayu Putih Campur Bensin, Ini Kata Pakar

“Nusa kami bangun untuk menjadikan suatu titik baru dari industri otomotif, yang didirikan oleh dua anak bangsa Indonesia untuk menjelajahi dunia,” ujar Domex, dikutip VIVA Otomotif Selasa 1 Februari 2022.

Produk yang jadi unggulan mereka adalah Nusa Khatulistiwa, motor yang dirancang dengan desain sporty dan mengandalkan listrik sebagai sumber energinya.

Moeldoko Ungkap Penyebab Subsidi Motor Listrik Kurang Laku, Anak Muda Tak Suka Motor Pelan

Motor listrik Nusa Khatulistiwa

Photo :
  • Dok: Nusa

Kuda besi tersebut direncanakan hadir dalam dua varian, yakni Basic dan TooFast. Untuk tipe pertama, kecepatan puncaknya hanya 150 kilometer per jam. Sementara, TooFast bisa melesat hingga 200 km per jam.

Jarak tempuh keduanya juga berbeda, Basic hanya 180 km sedangkan TooFast 250 km sebelum harus diisi ulang daya listriknya. Harga yang ditawarkan yakni Rp140 juta untuk tipe standar, dan Rp180 untuk versi kencangnya.

“Motor sport Nusa Khatulistiwa sedang dalam proses homologasi, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa segera dipasarkan ke khalayak umum,” tuturnya.

Domex mengaku, pihaknya sengaja memilih pasar kelas atas karena mereka ingin meniru kesukesan Tesla Motor, yang bisa menjual ratusan ribu mobil listrik di seluruh dunia.

“Kami lebih memilih untuk membikin pasar niche sendiri di kategori premium, seperti Tesla tapi kendaraan roda dua. Motor ini bisa dibilang sebagai motor listrik tercepat di Asia Tenggara,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya