- twitter.com/MotoGP
VIVA Otomotif – Alberto Puig harus mengakui, bahwa Sirkuit Mandalika menjadi awal malapetaka bagi tim Repsol Honda yang dipimpinnya.
Padahal sebelumnya tim Repsol Honda sepertinya akan menjalani musim 2022 dengan baik, apalagi Pol Espargaro mendominasi tes pra musim.
Selain itu, keberhasilan Pol merebut pole dan finis ketiga di MotoGP Qatar, Honda sepertinya berada di jalur yang benar.
Kemudian situasinya berubah drastis ketika MotoGP digelar di Sirkuit Mandalika, selain hasilnya buruk sepanjang akhir pekan, Marc Marquez juga kecelakaan hingga tak bisa ikut balapan.
Akhirnya setelah MotoGP Mandalika, Direktur Tim Repsol Honda mengatakan, pihak Honda tahu memiliki masalah dengan sepeda motor RC213V 2022 sejak MotoGP Mandalika.
"Kami berpikir sepeda motor 2022 sangat kompetitif, tapi pada akhirnya kami salah. Tes pertama dan balapan pertama mungkin memberi kami informasi yang bukan sebenarnya, hingga kami salah membaca situasi," bilang Puig dikutip dari AS, Kamis 27 Juli 2022.
Puig lebih lanjut menjelaskan sejak MotoGP Mandalika di Indonesia, situasi berubah dari buruk menjadi sangat buruk.
Grafik performa Honda terus menurun sejak MotoGP Mandalika. Tidak ada pembalap Honda yang mampu naik podium hingga paruh musim.
"Kami tidak dalam posisi bagus untuk melawan, dan itu merupakan konsekuensi dari tidak menemukan rencana yang bagus untuk sepeda motor 2022. Tidak ada yang senang dengan situasi ini dan tidak mudah untuk memecahkan masalah," ucap Puig.
Puig menjelaskan pihaknya mengira punya masalah dengan sasis dan mencoba beberapa solusi, tapi hingga saat ini belum mendapatkan jawaban yang utuh.
"Fokus utama Honda di paruh kedua MotoGP 2022 adalah memperbaiki performa RC213V agar bisa meraih hasil lebih bagus, terutama musim depan.