- Astra Honda Motor
VIVA Otomotif – PT Astra Honda Motor (AHM) resmi meluncurkan Honda ST125 Dax di Indonesia tanpa seremoni. Motor kecil tersebut menyasar segmen penghobi, maka tidak heran jika harga jualnya tergolong mahal untuk sebagian orang.
Sama seperti Honda Monkey, meski dimensinya terlihat seperti mainan anak-anak namun ST125 Dax mampu ditunggangi orang dewasa. Kekuatan pada sektor kaki-kaki, dan dapur pacunya sudah disesuaikan.
Honda ST125 Dax
- Astra Honda Motor
“Hadirnya Honda ST125 Dax tentu menjadi pilihan bagi pengendara yang menginginkan sepeda motor berdesain tak lekang oleh waktu sebagai bagian cara mereka mengekspresikan diri,” ujar Executive Vice President Director AHM, Johannes Loman.
Honda ST125 Dax mengusung tampilan klasik, sasisnya masih serupa dengan generasi pertamanya yaitu model T-shape. Didukung fitur-fitur kekinian, meski rumah lampunya bulat seperti motor klasik namun cahaya utamanya LED.
Panel instrument, atau odometer sudah digital yang menampilkan berbagai informasi terkait kondisi motor. Motor berdimensi kompak tersebut memiliki tinggi jok 778 mili meter, dan bisa digunakan berboncengan.
Suspensi depan teleskopik, dan ganda di bagian belakang yang menyatu dengan sasis. Untuk keamanan, pengereman sudah cakram, pada bagian depan ukuran piringan 220 mili meter, dan belakang berdiamater 190 mm.
Meski ukuran peleknya 12 inci dengan balutan ban 120/70 depan, dan belakang 130/70 namun sudah disematkan sistem ABS (anti-lock braking system) untuk mencegah selip saat pengereman mendadak di jalan licin.
Soal ukuran, Honda ST125 Dax boleh kecil, tapi harganya setara moge, yaitu Rp81,750 juta on the road Jakarta. Padahal mesinnya hanya berkapasitas 125cc, lantas apakah serupa dengan jantung pacu milik Supra X 125 FI?
Jika melihat data di atas kertas, Supra X 125 FI itu mengandalkan mesin bensin satu silinder SOHC berkapasitas 124,89cc. Ukuran pistonnya 52,4 mili meter dengan kompresi ruang bakar hanya 9,3 banding satu.
Honda Supra X 125
Tenaga maksimalnya 9,8 dk di 8.000 rpm, dan torsi 9,3 Nm di 4.000 rpm. Mesin dengan sistem pengabutan injeksi itu tidak dilengkapi pendingin cairan, mengandalkan transmisi manual empat percepatan.
Sedangkan enjin ST125 Dax meski kapasitasnya serupa, namun ukuran piston dibuat lebih kecil, yaitu 50 mm, sedangkan langkah strokenya lebih jauh 63,1 mm. Kompresi ruang bakarnya lebih padat dari Supra, 10 banding satu.
Sehingga motor sekecil itu punya torsi yang lebih besar dibandingkan motor bebek Supra. Tenaga maksimal hanya 8,8 dk di 7.000 rpm, namun torsi puncaknya mencapai 10,4 Nm di 5.000 rpm.
