Motor Listrik Seperti Ini yang Disukai Orang Indonesia

Motor listrik Smoot Tempur.
Sumber :
  • VIVA Otomotif

VIVA Otomotif – Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung, Agus Purwadi mengatakan bahwa orang Indonesia memiliki satu kebiasaan unik saat hendak membeli kendaraan bermotor, termasuk motor listrik.

Kabar Gembira Ini untuk Penggemar BTS dan Kopi

“Orang Indonesia sebelum beli sesuatu, sudah tanya harga jual kembalinya bagaimana,” ujarnya belum lama ini di Jakarta, dikutip Sabtu 28 Januari 2023.

Hal tersebut, kata Agus cukup berpengaruh pada rencana pemerintah untuk mempopulerkan motor listrik di Indonesia demi mengurangi emisi karbon sekaligus beban anggaran negara untuk subsidi bahan bakar minyak.

Suzuki Siap Jual Motor Listrik Murah dengan Desain Retro, Intip Bocorannya

VIVA Otomotif: Motor listrik Energica EsseEsse9+ di IMOS 2022

Photo :
  • VIVA/Yunisa Herawati

Menurut Agus, saat ini motor listrik menjadi kendaraan yang paling ideal untuk menggantikan model yang masih menggunakan mesin konvensional.

Mendag Zulhas Tegas Tolak Impor Bawang Merah di Tengah Lonjakan Harga

“Kalau di Indonesia, yang sangat prospektif itu roda dua (motor listrik), karena sudah dipicu oleh layanan ride-hailing seperti Gojek dan Grab. Bahkan pada 2030, semua armadanya harus listrik. Jadi, roda dua menurut saya harus segera didorong karena pasar terbesar di sana,” tuturnya.

Terkait kendala, selain kebiasaan mengetahui harga jual kembali orang Indonesia juga sangat memperhatikan desain dari motor listrik yang dipasarkan oleh pabrikan otomotif.

Mengenai harga, Agus mengungkapkan bahwa saat ini beberapa produsen sudah bisa merakit motor listrik dengan biaya yang cukup efisien sehingga banderolnya terjangkau.

“Harga kan sudah terjangkau ya. Nah, model (motor listrik) yang dijual juga mirip Vario atau BeAT, karena itu memang yang disukai konsumen Indonesia. Kalau model yang lebih high end dan sport, pangsanya masih kecil,” ungkapnya.

Motor listrik murah merek Volta 401

Photo :
  • Volta

Kendala lain yang harus dihadapi pemerintah maupun pabrikan otomotif untuk menarik minat masyarakat beralih ke motor listrik, yakni terkait daya tahan dan kualitas dari produk yang ditawarkan.

“Orang belum percaya sama reliability, durability dan pengecasannya bagaimana. Sebetulnya model sekarang sudah sesuai dengan minat konsumen di Indonesia, tapi orang belum percaya sama durability dan safety-nya,” kata Agus.

Motor listrik Smoot

Photo :
  • VIVA/Muhammad Thoifur

Menurut Agus, masih banyak konsumen yang belum memahami soal spesifikasi dari baterai motor listrik, termasuk kemampuannya untuk diisi ulang dayanya dalam waktu singkat atau istilahnya fast charging.

Agus menuturkan, hal buruk yang terjadi ketika baterai dipaksa menerima arus listrik dua kali lebih besar adalah kemampuannya menjadi berkurang, atau biasa disebut dengan istilah drop.

“Otomatis termal (panas) naik. Nah kalau termal naik, keawetannya turun. Bagi baterai, fast charging itu memperpendek umur. Itu sangat-sangat berpengaruh,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya