FIM dan IMI Ajak Pecinta Motorsport untuk Peduli Lingkungan

Perwakilan FIM, Kattia Juarez Dubon.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad Indra Nugraha

Jakarta, VIVA –  Federasi Sepeda motor Internasional atau FIM mengajak para bikers dan pecinta motorsport untuk peduli akan lingkungan. Hal tersebut disampaikan Direktur Komisi Keberlanjutan Internasional di Federasi Balap Motor Internasional (FIM) Kattia Juarez Dubon.

Bea Cukai: Operasi Thunder dan Demeter 2024 untuk Lindungi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati Indonesia

Bersama Ikatan Motor Indonesia (IMI), FIM memberikan pengenalan Sustainability in Motorsport kepada para komunitas motor. Terlebih, IMI juga mulai menerapkan kampanye tersebut di Tanah Air.

"Penerapan Sustainability in Motorsport tidak hanya pada olahraga motor tapi untuk motor dan mobil (umum). Jadi bagaimana caranya membawa sustainability melalui motorsport," ujar Sustainability Steward Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat, Abimanju Lestarijono, di Jakarta, Rabu 25 September 2024.

SIG Komitmen Jalankan Operasional Bisnis Berkelanjutan

"Salah satunya bisa lewat touring, drift bisa juga melalui pameran, jadi dari otomotif pun sebenarnya kita sebagai pembawa pesan dari sustainability," lanjutnya.

Kepada VIVA, Abimanju mengungkapkan bahwa IMI dan FIM ingin para penyelenggara balapan tidak cuma mencari untung saja. Akan tetapi juga peduli dengan lingkungan sekitar, seperti memberikan sampah-sampah usai acara dan mengajak warga sekitar untuk terlibat dalam acara.

Kasus Dugaan Korupsi Timah Dinilai Harus Diselesaikan dengan UU Lingkungan

Abimanju Lestarijono dan Kattia Juarez Dubon.

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhammad Indra Nugraha

"Ini agar warga sekitar juga senang dengan acara balapan tersebut," ucapnya.

Sustainability in Motorsport ini menggabungkan pemahaman olahraga motor dengan program keberlanjutan yang salah satunya soal kepedulian lingkungan. Karena itu, acara ini melibatkan bikers dan member club mobil agar tumbuh kesadaran untuk peduli terhadap lingkungan.

"Sustainability in Motorsport sudah berjalan di beberapa negara, khusus untuk Indonesia baru diadakan hari ini. Walaupun telat dari negara lain namun lebih baik dibanding tidak sama sekali," paparnya.

IPB gelar Diskusi  bertema 'Menghitung Kerugian Lingkungan dengan Permen LH No.7/2014, Sudah Tepat Kah?', di Fakultas Kedokteran IPB. Muhammad AR/VIVA

PNBP Rawan Dijadikan Bancakan, Pakar IPB Desak Pemerintah Cabut Peraturan Menteri Lingkungan

Tak memiliki dasar metodologis, hingga menimbulkan malapraktik dan rawan bancakan terhadap PNBP, pemerintah diminta untuk mencabut dan membuat aturan baru.

img_title
VIVA.co.id
14 Desember 2024