- VIVAnews/Sandy Adam Mahaputra
VIVA.co.id - Big bike atau motor gede merupakan salah satu kendaraan impian bagi sebagian orang yang mendambakan kuda besi bermesin sangar dan bersuara khas. Tetapi, karena harganya yang mahal, hanya sedikit kalangan yang dapat memiliki motor tersebut.
Namun, selalu ada cara bagi para pemburu moge, setidaknya mereka akan mencari edisi bekasnya jika kantong dirasa tidak mencukupi. Antusiasme para pemburu moge kian bertambah setelah sistem pembelian dengan cara kredit 'dihalalkan'.
Menurut Andre Osman, Manager Marketing Probike Motor, di Arteri Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, meningkatnya penjualan moge bekas lantaran harga moge baru saat ini terbilang amat mahal.
“Harga motor gede baru saat ini semakin meningkat setelah pajak juga naik, jadi banyak yang memburu motor gede bekas dengan kualitas yang masih baik,” ujar Andre Osman kepada VIVA.co.id, Jumat 24 April 2015.
Andre juga menjelaskan, untuk memiliki moge bekas dengan cara kredit, calon konsumen cukup menyediakan Dana Panjar (DP) minimal 30 persen, dengan maksimal cicilan tiga tahun.
"Syaratnya sangat mudah, tak beda jauh sama sistem kredit pada umumnya, hanya siapkan data diri, lengkap dengan selip gaji,” kata Andre.
Moge bekas yang dijual Pro Bike. Foto: VIVA.co.id/Dian Tami
Menurut dia, menjual moge gampang-gampang susah. Sebab, pembeli moge bekas juga memiliki berbagai karakter yang ia bagi ke dalam tiga tipe.
Pertama, pembeli motor yang selalu melihat harga namun tak terlalu memperdulikan kualitas. Kedua, pembeli motor yang mempertimbangkan kualitas dan harga, dan ketiga pemilik motor yang lebih mempertimbangkan kualitas ketimbang harga.
"Tetapi, harga motor bekas biasanya tidak bisa kita berikan jor-joran. Sebab, dalam pembelian moge bekas itu ada tawar-menawar," kata Andre menambahkan.
"Saat ini, kami juga menjual berbagai macam jenis moge, seperti BMW, Ducati, Harley-Davidson, Kawasaki, Honda, dan Suzuki."
(mus)
