Seberapa Laris Motor Trail Murah China di Indonesia?

APPKTM Power Trek GTX 150
Sumber :
  • VIVA.co.id/Herdi Muhardi

VIVA.co.id - Agen resmi pemegang merek APPKTM di Tanah Air, PT. Asean Motor Indonesia (AMI), belum lama ini meluncurkan motor trail murah seharga Rp15 jutaan, Power Trek GTX 150. Motor asal China ini sengaja diluncurkan untuk mencari peruntungan di kelas yang tak banyak dilirik pabrikan lain.

Lawan beratnya, datang dari pabrikan Jepang, Kawasaki, melalui KLX 150. Namun sang rival memiliki harga jauh lebih mahal, yakni Rp27 jutaan. Lantas, seberapa laris Power Trek GTX 150 yang diluncurkan Februari lalu?

Menurut Direktur Marketing PT. AMI, Willy W Yaputra, penjualan trail murah ini cukup seksi. Sejak diluncurkan hingga saat ini, motor pelahap lumpur itu sudah terjual sekira 3 ribu unit dan berkontribusi 20 persen dari total penjualan APPKTM di Indonesia.

"Trail cukup bersinar, ini mungkin jadi strategi kami yang cukup membanggakan melihat merek-merek Jepang yang kian dominan. Kita tahu, volume sepeda motor Jepang sangat besar. Kita ingin bermain di ceruk kecil yang tak terlalu dilirik mereka, seperti trail in," kata Willy saat berbincang dengan VIVA.co.id, di sela buka bersama media, di Markas PT. AMI, Sawah Besar, Jakarta, Rabu malam, 24 Juni 2015.

Waspadai Karat pada Motor Saat Musim Tak Menentu

"Penjualannya cukup memuaskan, tak seperti kelas bebek kami yang penjualannya babak belur."

appktm-power-trex-GTX-150-resmi-meluncur-pict-3

Terkait wilayah pemasaran, dikatakan Willy merata di sejumlah kawasan di Indonesia. Tak seperti merek Jepang yang dominan tersentralisir di Pulau Jawa saja. Petumbuhan di luar Jawa cukup besar, seperti Sumatera, dan Sulawesi.

Desainer Motor Royal Enfield Hengkang

Meski buatan China dan harga jauh lebih murah dari kompetitor, namun urusan performa motor trail ini diklaim Willy tak kalah dengan motor buatan Jepang.

"Kami saat ini sedang fokus di Medan dan Manado, di sana lumayan tinggi. Terlebih kami punya diler resmi di sana, dan itu punya kami sendiri," kata Willy.

Penjualan turun

Perekonomian yang melambat di Tanah Air belakangan ternyata tak hanya dialami sejumlah produsen otomotif asal Jepang saja. Imbas masa paceklik ini rupanya juga dirasakan APPKTM.

Pada kuartal pertama-2015, penjualan mereka di Tanah Air turun sebanyak 18 persen dari periode yang sama tahun lalu. Kontribusi terbesarnya, masih datang dari kendaraan niaga roda tiga, seperti Gajah.

"Kendaraan roda tiga masih menjadi penyumbang terbesar kami, roda tiga berkontribusi sebanyak 40 persen atau 7 ribu unit, trail 20 persen atau 3 ribu unit, sisanya dari bebek, skuter dan lainnya," kata Willy.

Perlukah Sepeda Motor Lakukan Balancing?



Ia pun berharap penuh dari meningkatnya penjualan Gajah ke depan. Terlebih, tak ada kendaraan niaga roda tiga seperti yang ditawarkan APPKTM di Indonesia.

"Gajah memiliki kelebihan pakai mesin diesel, lebih irit. Fiturnya pun serasa menggunakan mobil, tapi hadir wujud motor. Kita harap ini jadi andalan kita ke depan," lanjutnya.

PT. AMI berharap agar pemerintah dalam hal ini bisa terus menggenjot sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Jika itu terwujud, pihaknya akan terciprat pesanan kendaraan roda tiga.

"Kendaraan ini memang sengaja kami sasar untuk pebisnis kecil, cocok untuk mereka. Kalau mobil kan mahal, jadi ini layak untuk pebisnis kecil," kata dia.

Moge Benelli

Benelli Pailit Cuma Gara-gara Utang Rp1,7 M

Benelli baru saja bangkit pada 2015 lalu.

img_title
VIVA.co.id
3 Agustus 2016