- Dok: Yamaha Indonesia
VIVA.co.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, terus melemah. Tercatat, hingga saat ini, nilai tukar rupiah telah lebih dari Rp14 ribu per dolar AS.
Kondisi tersebut, tentu akan memengaruhi industri otomotif nasional, terlebih dengan beberapa barang baku pembuatan motor yang harus diimpor dari luar.
Assistant General Manager Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Mohammad Masykur, mengatakan pihaknya harus merevisi harga motor akibat hal tersebut.
"Kita sudah ada kenaikan harga sejak Mei secara pelan-pelan, karena memang naiknya dolar cukup besar. Akhir 2014, nilai tukar rupiah itu Rp12 ribu per dolar, dan sekarang sudah naik banyak," kata Masykur, Selasa 29 September 2015.
Ia juga menjelaskan, bila semua model motor Yamaha mengalami kenaikan harga, meskipun besarannya berbeda untuk setiap model.
"Kenaikan harga itu mulai dari Rp100-500 ribu. Semua model motor naik. Kenaikan untuk setiap model beda, masing-masing area juga beda. Kenaikan ini semuanya sudah ada hitungannya," ujarnya.
Saat disinggung, apakah Yamaha akan kembali merevisi harga, mengingat belum adanya tanda-tanda nilai tukar rupiah akan membaik, Masykur enggan berkomentar lebih banyak.
"Ke depannya, kita enggak tahu. Karena, Yamaha enggak ada patokan untuk revisi harga, jadi saya enggak bisa berkomentar mengenai hal itu," katanya. (asp)
