VIVA.co.id - Dewasa ini, motor bertransmisi matik tengah diminati masyarakat di Tanah Air. Motor matik dipilih lantaran pengoperasiannya yang mudah, tak perlu repot-repot oper gigi. Apalagi jika dibesut di lalu lintas perkotaan yang syarat akan kemacetan
Kondisi ini tentu saja merecoki pasar motor di segmen lain. Dari data yang ada, segmen bebek dan sport ikut terkena imbas dari 'demam' motor matik ini. Penjualan kedua segmen itu tak seseksi dulu, terutama motor jenis bebek.
Kondisi serupa juga terlihat pada penjualan motor bekas. Segmen sport dan bebek tak bisa menandingi 'keperkasaan' motor matik. Bahkan, terdapat sejumlah motor bebek dan sport dari beberapa merek yang anjlok harga jualnya.
Menanggapi hal tersebut, Deputy Head of Corporate Communication PT Astra Honda Motor (AHM), Ahmad Muhibbuddin, menolak jika dikatakan motor bebek dan sport kini jatuh harga jualnya. Menurut pria yang akrab disapa Muhib itu, jika pun ada, tentu disebabkan oleh beberapa faktor.
“Menurut saya, harga sebuah motor bekas itu sangat tergantung dengan pedagang. Motor bekas itu biasanya dilihat juga dengan kondisi motor, berapa lama penggunaannya, semuanya butuh detil," kata Muhib kepada VIVA.co.id, Selasa 20 Oktober 2015.
Sejauh ini, kata dia, motor Honda-lah yang paling memiliki harga jual lebih tinggi ketimbang motor dengan merek lain. Dengan kata lain, purnajual tetap terjaga.
"Kondisi yang paling riil mencerminkan harga tersebut yakni, bisa saja motor yang memiliki harga jatuh memang kondisinya tidak bagus,” ujarnya.
“Honda biasanya memiliki harga jual kembali lebih bagus, karena kekuatan brand yang kita miliki.”
Sebelumnya, sejumlah pedagang motor bekas di Jakarta menyampaikan bila pasar sepeda motor bekas untuk segmen bebek dan sport tengah lesu. Harganya pun kini tak seseksi dulu. Kondisi tersebut terjadi karena banyak masyarakat lebih memilih motor jenis matik.