Lima Motor Buatan Yamaha Indonesia Cacat Produksi

Yamaha R25.
Sumber :
  • Foto: VIVA.co.id/Rendra Saputra

VIVA.co.id – Produsen motor asal Jepang, Yamaha, mengumumkan bahwa mereka akan melakukan penarikan secara besar-besaran untuk beberapa produknya.

Motor Yamaha Buatan Indonesia Kena Recall di Amerika

Dilansir dari laman resmi Yamaha Corporation, Kamis, 16 Juni 2016, produk Yamaha yang dimaksud adalah tipe sport bermesin 250cc, YZF-R25, R25A dan MT-25, serta motor bermesin 320cc, YZF-R3 dan MT-03.

Jumlah unit yang ditarik kembali juga cukup fantastis, yakni 15.072 unit. Dari jumlah tersebut, R25 mendominasi dengan jumlah 8.614 unit. Sedangkan yang paling sedikit yakni MT-25, yaitu sebanyak 2.226 unit. Motor yang terkena recall merupakan motor produksi Oktober 2014 sampai Mei 2016.

Yamaha Tarik NMax dan R25, Sampai Toyota Hilux Dijual Rp50 Juta

Lalu, bagaimana dengan produk yang beredar di Indonesia?

PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), agen pemegang merek Yamaha di Indonesia mengaku bertanggung jawab atas proses produksi lima tipe motor tersebut.

Yamaha Tarik Peredaran NMax dan R25

Saat ini ,pihak YIMM sedang menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk proses penarikan kembali, termasuk untuk produk yang ada di Tanah Air.

"Dalam waktu dekat, kami akan segera mengumumkan tata cara penanganan pelanggan kami. Oleh karena itu, dimohon untuk menunggu sampai persiapan kami selesai. Pengumuman resmi akan kami sampaikan melalui website ini dan jaringan diler resmi Yamaha," ujar pihak YIMM di laman resminya.

Ada tiga penyebab Yamaha melakukan recall. Pertama yakni permasalahan pada pompa oli. Gigi pompa yang terbuat dari plastik tidak kuat menahan beban, sehingga sering mengalami kerusakan. Akibatnya, aliran oli terganggu dan dapat menyebabkan mesin panas berlebih.

Penyebab kedua adalah kerusakan pada bearing kopling. Hal ini dapat menyebabkan kopling susah dioperasikan.

Terakhir yaitu selang rem. Posisi selang rem depan yang berada dekat radiator bisa bergesekan dan menyebabkan kebocoran. Akibatnya, rem depan dapat gagal berfungsi dengan maksimal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya