Aksi Liar Pembalap Berhijab dengan Segudang Prestasi

Pembalap berjilbab Siti Fatimah Husna
Sumber :
  • theheatmalaysia.com

VIVA.co.id - Siti Fatimah Husna, jika mendengar namanya yang Islami ini ada dua kemungkinan membayangkan sosoknya. Pertama kalau dia adalah seorang perempuan berhijab yang pandai mengaji, kedua dia juga perempuan yang pandai bermain alat musik khas Arab Saudi.

Hanya Pangeran Arab yang Bisa Miliki Mobil Konsep Ini

Sebenarnya siapa yah?

Dilansir theheatmalaysia, 2 Agustus 2016, ternyata Siti Fatimah Husna ini adalah seorang pembalap profesional asal negeri Jiran, Malaysia. Pembalap berhijab ini sudah mengantongi segudang prestasi. Salah satunya saat dirinya berhasil bertengger di posisi pertama pada ajang Malaysia Supermoto Championship tahun lalu.
Mobil Elvis Presley Ini Sempat Hilang 50 Tahun

Ya, Siti berhasil menggerus pembalap pria lainnya yang memiliki jam terbang lebih tinggi dibanding dirinya, dan mereka berasal dari negara lain seperti Jepang, Thailand, Inggris, Singapura, Taiwan, dan Malaysia. Ia berhasil menjadi pembalap perempuan satu-satunya yang pertama kali muncul di Malaysia Supermoto Championship.
Kolektor Ditolak Beli LaFerrari Edisi Terbatas

Namun, sayang di balik karir balapnya yang terbilang mulus, pro dan kotra terus menghampiri dirinya. Menurut keterangan dari laman Facebook Long Baharum tertulis, “Dia (Siti) munafik karena memakai baju balap yang dianggap tidak cocok untuk wanita Muslim,” ujarnya dalam akun Facebook pribadinya.

Menurutnya dalam peraturan agama Islam, wanita berhijab itu harus menggunakan pakaian yang longgar, bukannya ketat seperti baju balap yang digunakannya. “Saya bisa melihat setiap inci tubuhnya,” kata Rayani Kulop yang juga ikut mengomentari Siti dalam jejaring media sosial.

Sementara dari pihak lain mengatakan, saat balapan, perempuan 24 tahun ini harus menggunakan pakaian (wearpack) yang lebih longgar agar bentuk tubuhnya tidak terlihat. Tentu tidak bisa, karena pakaian longgar akan berpotensi tersangkut dalam mesin, dan mengganggunya saat menempuh kecepatan tinggi.

"Saya mohon mereka yang mengkritik untuk mengenakan kerudung dan mengikuti balapan. Mungkin dengan begitu mereka akan menyadari betapa berbahayanya hambatan angin menjadi gangguan saat balap berlangsung,” kata Azley Lee dalam laman Facebooknya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya