- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Langsam atau idle pada sepeda motor memiliki pengaturan yang disesuaikan dengan kebutuhan mesin. Ini dimaksudkan untuk menjaga mesin motor tetap maksimal dan tidak memiliki hambatan saat digunakan.
Untuk langsam atau idle ini, setiap pabrikan motor telah memberikan standar yang disesuaikan dengan mesin motor produknya. Namun masih banyak pemilik kendaraan roda dua yang mengatur langsam sendiri dengan berbagai pertimbangan misalnya karena ingin motor lebih ngacir atau lebih irit. Nah, apakah tindakan itu dibenarkan?
Mekanik salah satu bengkel Astra Honda Authorized Service Station (AHASS) di Jakarta Timur, Stanley mengatakan pengaturan langsam pada motor sebenarnya tidak bisa dilakukan sembarangan. Terlebih, motor telah di desain sedemikian rupa dan telah melewati berbagai pertimbangan.
"Itu tidak bisa sembarangan, kalaupun menggunakan perasaan harus dilihat tingkat kecocokannya, jangan sampai terlalu rendah," kata Stanley kepada VIVA.co.id.
Jika setelan langsam terlalu rendah, stanley mengungkapkan akan berdampak buruk bagi kesehatan motor. Salah-salah bisa membuat oli mesin berkurang sehingga kepala silinder tidak terlumasi dengan sempurna.
"Selain itu juga motor nantinya akan mudah mati saat berhenti, dan tentu akan membuat tenaga motor berkurang akibat terlalu rendah," ujar dia.
Untuk itu, Ia menganjurkan agar setelan langsam tidak dibuat terlalu kecil. Untuk motor bebek dan sport, lanjutnya, dalam kondisi busi yang sedang bagus dan knalpot standar posisi langsam yang pas yaitu sekitar 12.500 rpm.
Sementara itu, untuk motor matik memiliki perbedaan dengan bebek dan sport, di mana pengaturan putaran stasioner lebih tinggi yaitu sekitar plus minus 16.500 rpm. "Itu ukuran idealnya, baik motor injeksi ataupun yang masih menganut karburator " katanya.