- Foto: VIVAnews/Dian Wijanarko.
VIVA.co.id – Sepeda motor yang jarang digunakan ternyata dapat membuat rusak beberapa komponen, salah satunya aki. Nah, berikut ini penjelasan dari ahlinya mengenai alasan kenapa motor yang jarang digunakan justru akan membuat aki cepat soak.
Logika umumnya, ketika motor jarang digunakan, tentu kendaraan tersebut dianggap menjadi awet. Namun anggapan itu tak sepenuhnya benar. Pasalnya, beberapa komponen motor justru akan rusak jika jarang digunakan.
"Jadi itu kaitannya dengan siklus charge dan discharge aki. Saat motor dihidupkan, tentu arus yang dibutuhkan sangat besar untuk menggerakan motor starter, sehingga aki voltase berkurang. Nah, sewajarnya tentu jika sudah berkurang, aki perlu pengisian yang sempurna," kata Dedy Ismanto, Product Manager Bosch Automotive Aftermarket Indonesia di Jakarta Pusat.
Jika motor sering digunakan, Dedy mengatakan aki tentunya akan mengalami pengisian yang optimal, karena daya penyerapan kelistrikan aki lebih lama.
"Sebaliknya, jika aki motor cuma digunakan dalam jarak dekat atau hanya 10 menit saja, tentunya akan cepat tekor. Soalnya, pengisian aki kecil, kalau beberapa kali saja sih tidak apa apa, tapi kalau keseringan tentu membuat aki cepat tekor karena tidak terisi penuh," katanya.
"Dalam kondisi seperti itu, tentu sel aki akan mati. Tidak jauh berbeda dengan handphone kita, misalkan kita cas baru 70 persen belum penuh sudah dicabut, akibatnya pada saat kita coba cas penuh waktu lama, tentunya akan membuat dayanya berkurang, bahkan bisa menggelembung," katanya.
Untuk itu, Dedy menyarankan agar pemilik motor untuk sesekali menggunakan kendaraannya dengan jarak yang cukup jauh. Gunanya, untuk melakukan pengembalian kelistrikan aki menjadi normal seperti semula.
"Kalau aki tidak pernah diisi penuh atau kapasitas terbaiknya, maka dia akan selalu dalam kondisi seperti itu terus. Bahkan dalam waktu yang cukup lama, aki tidak akan mampu melakukan pengisian lagi karena bagian terminal aki yang sudah kering atau selnya sudah mati," katanya.
