Seberapa Irit Honda Brio RS CVT? Ini Ulasannya

Menguji keiritan Brio RS CVT
Sumber :
  • VIVA.co.id/Herdi Muhardi

VIVA.co.id – PT Honda Prospect Motor (HPM) mencoba memberikan pengetahuan bahwa citycar Brio RS bermesin 1.2 liter dengan transmisi CVT tak hanya halus saat melakukan perpindahan gigi, namun juga tak seboros yang dipikirkan.

Terpopuler: Mobil SUV Baru Toyota Rp147 Juta di Diler, Honda Brio Dipaksa Mundur

Bahkan kali ini, sejumlah jurnalis dari berbagai media cetak maupun online termasuk VIVA.co.id, ikut ditantang untuk menguji seberapa irit Brio RS 1.2 liter CVT.

Sebelum melakukan pengujian, Senior Manager Service Technical and Warranty PT Honda Prospect Motor, Muhammad Zuhdi menyatakan, Brio RS dengan transmisi CVT bobotnya saat ini sudah berkurang 10 persen dengan model lama.

Akibat Lawan Arah, Sopir Honda Brio Dipaksa Mundur Pengguna Jalan Lain

"CVT yang digunakan pada New Brio akan lebih efisien terhadap para pengguna mobil Honda?" kata Zuhdi.

Dalam pengujian tersebut, fitur MID (Multi Information Display) yang terdapat pada Brio RS menjadi cukup bermanfaat, karena pengemudi juga bisa mendapatkan informasi langsung seberapa efisien pengemudi dalam berkendara.

Ugal-ugalan di Jalan, Pengemudi Brio Tabrak Polisi di Banjarmasin

Sebelum menantang awak media, PT HPM mengklaim, pengujian telah dilakukan dengan hasilnya konsumsi bahan bakar tercatat 21,9 km/liter. Jarak untuk pengujiannya sendiri yaitu kantor PT HPM, Sunter, Jakarta menuju ICE, BSD, Tangerang Selatan.

Berdasarkan angka tersebut, Honda meyakini, bahwa efisiensi bahan bakar bisa dilakukan oleh siapa saja.

Untuk tantangan kepada sejumlah awak media, jalur yang dilalui juga sama, yaitu dimulai dari titik start di kantor PT HPM, Sunter, melewati tol Tanjung Priok menuju arah Bandara Soekarno Hatta?, lalu berbelok menuju Serpong, BSD, Tangerang Selatan.

Kondisi jalan cukup lengang, meski di beberapa lintasan menuju pintu keluar dan persimpangan sedikit terhambat.

Namun hasilnya, mobil yang memiliki tenaga hingga 88,7 Hp dan torsi 110 Nm tersebut tembus di angka 27 km/ liter, bahkan sempat juga dalam MID tembus 28 km/liter. Angka tersebut rupanya memang cukup mengagetkan karena tergolong sangat irit.

Bahkan perlu diketahui, sesampai di garis finish beberapa peserta lainnya mencatatkan angka hingga 28,9 km/liter.

"Kuncinya, lambat bukan berarti irit. Tapi pedal gas harus konstan di angka 60 km/jam atau rpmnya dipertahankan tak perlu ngebut. Ikuti saja indikator Econya," kata salah satu awak media.

Perlu diingat, untuk menentukan keiritan sebuah mobil hasilnya bisa saja berbeda. Sebab, itu tergantung cara mengemudi, serta penggunaan AC. Tak hanya itu, dalam pengujian yang dilakukan, arah atau situasi lalu lintas juga harus diketahui, apakah padat atau sepi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya