VIVA – Keberadaan lampu hazarad pada sebuah kendaraan bermotor sangat penting. Fungsinya, memberi peringatan kepada pengguna jalan lain untuk lebih berhati-hati.
Namun, masih banyak pengendara mobil kerap menyalahgunakan fitur berlambang segitiga merah itu. Terutama saat kondisi hujan, padahal hal itu sangat berbahaya.
"Lampu hazard ialah lampu bahaya. Hanya digunakan ketika kendaraan berhenti karena beberapa faktor, seperti mogok," kata Instruktur Keselamatan Berkendara dari Rifat Drive Labs, Yudi Prasetio di Jakarta.
Ia menegaskan, saat hujan, pengendara mobil cukup memanfaatkan fog lamp atau lampu kabut. Pada sepeda motor, pengguna cukup membiarkan lampu depan menyala.
"Menyalakan lampu hazard, idealnya ketika kendaraan berhenti atau di depan kita ada kondisi bahaya. Hal itu berfungsi memberikan informasi kepada pengendara lain agar tidak menyalip," ujarnya.
Selain menggunakan lampu kabut, saat hujan, pengendara bisa melakukan trik lainnya. Yaitu, dengan cara menjaga jarak aman.
"Usahakan kendaraan jangan terlalu menempel supaya bisa melihat sekitar dengan leluasa. Atau lebih baik menyalakan lampu sein saja. Tapi tergantung kondisinya," kata dia.
Catatan Buat Orang Tua, 4 Bahaya Meninggalkan Anak di Dalam Mobil
Agar tidak dibuat repot anak, ada beberapa orang tua yang terpaksa meninggalkan anaknya di dalam mobil saat mengujungi suatu tempat, meski dianggap sebentar.
