- Autocity
VIVA – Masih banyak pengendara yang kerap mematikan mesin mobilnya secara mendadak. Entah beralasan terburu-buru atau memang disengaja. Padahal tindakan itu bisa fatal akibatnya.
Seperti yang dilansir dari laman Nissan, Senin 7 Mei 2018, potensi kerusakan bisa terjadi bila pengguna mematikan mesin dengan tiba-tiba. Itu karena, pergerakan mesin yang diikuti oleh pelumasan sehingga komponen bisa bergesekan secara kasar.
Logikanya, saat mematikan mesin yang sedang menyala kencang, tekanan pelumas mobil akan menurun secara drastis tetapi tidak dengan pergerakan mesin. Dengan ini, penting diketahui cara yang baik saat mematikan mesin kendaraan.
Langkah pertama yakni, mulai mengurangi kecepatan saat ingin berhenti. Itu artinya, mesin mobil bisa menyesuaikan dengan pergerakannya. Jangan lupa juga untuk menyempatkan diri memeriksa komponen yang aktif meski mesin mati.
Kemudian, ada dua cara lain yang mungkin pengendara kerap lupa. Yaitu mematikan mesin air conditioning atau AC sebelum mematikan mesin. Jika hal ini diabaikan maka bisa jadi merusak kompresor AC sehingga kinerjanya menjadi tidak optimal.
Terakhir yaitu mematikan audio mobil lebih dulu sebelum mematikan mesin. Tak dipungkiri, tindakan ini kerap diabaikan pengguna. Padahal, hal ini bisa merusak audio dan mesin.
Saat lupa mematikan audio, sistem itu akan terus menyala saat mobil dihidupkan. Perangkat yang hidup dengan tenaga dari aki akan kaget karena tekanan baterai saat kendaraan baru menyala tidaklah stabil.
Dengan demikian, untuk membuat awet kendaraan, cara-cara tersebut perlu dilakukan bagi pengendara.
