- kusukkasak.com
VIVA – Gempa merupakan kejadian yang tak dapat diterka siapapun, kapan akan terjadi. Maka itu, risiko buruk dapat terjadi di mana saja, baik di dalam gedung, di dalam rumah, atau bahkan di dalam kendaraan sekalipun.
Lalu bagaimana bila gempa terjadi pada saat kita tengah berkendara? Kondisi ini menjadi penting bagi para pemilik kendaraan yang acapkali berada di balik kemudi.
Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu mengatakan, jika posisi kendaraan di dalam parkir basement, lebih baik tinggalkan saja. Begitu juga saat berada di jalan raya yang posisinya di bawah flyover.
“Kalau kondisinya di jalan raya yang memang berpeluang besar untuk bergerak dan kecepatan tinggi masih bisa diraih, gunakan kendaraan untuk menuju area terbuka yang tidak ada bangunan,” ujarnya kepada VIVA, Sabtu 29 September 2018.
Sambung dia, hal itu tidak berlaku bila gempa dirasakan besar. Karena akan membuat laju kendaraan menjadi tak stabil dan dikhawatirkan ada aspal retak. Jika demikian, ada baiknya segera menepi dan jangan panik agar tidak terjadi tabrakan beruntun.
Hal senada disampaikan Training Director Indonesian Road Safety Agent (IRSA), Poedyo Santosa. Dia mengatakan, kalau gempa benar-benar besar jangan lanjutkan perjalanan. Sementara kalau gempa dirasakan rendah, kurangi kecepatan, kemudian ambil jalur ke kiri dengan perlahan.
"Menepi jangan rem mendadak, takutnya karena panik terjadi kecelakaan pengendara di belakangnya. Jika terjadi gempa skala besar pengendara motor atau mobil bisa berhenti di area lapang, jangan di bawah pohon, tiang listrik atau kolong jembatan,” katanya.
Top Trending: Kiai Rela Serahkan Istrinya ke Oknum Habib Hingga Patung Liberty Berguncang
Berita terpopuler pada kanal Trending terdapat berita heboh pengakuan Gus Ubad Aminullah Kiai di Cianjur yang rela serahkan istrinya ke oknum habib
