Untung Rugi Lumasi Rantai Motor Pakai Oli Bekas Vs Minyak Goreng

Rantai motor.
Sumber :
  • selvi-aldriani.blogspot.com

VIVA – Meski sepeda motor yang paling banyak dibeli masyarakat Indonesia berjenis skuter matik, namun bukan berarti model lain tidak laku di pasaran. Di beberapa tempat, motor bebek masih menjadi andalan pengguna kendaraan bermotor roda dua.

Catatan Buat Orang Tua, 4 Bahaya Meninggalkan Anak di Dalam Mobil

Selain pemakaian bahan bakarnya lebih irit, motor bebek juga terbilang murah dalam urusan biaya perawatan. Namun, hal itu hanya bisa didapat jika pemilik selalu melakukan perawatan berkala.

Salah satu komponen yang wajib diperiksa adalah rantai. Fungsinya sangat penting, yakni sebagai perantara energi yang dihasilkan mesin ke roda. Tanpa rantai, roda belakang tidak akan berputar.

Mengenal Forged Piston, Teknologi Unggulan Yamaha Adopsi dari MotoGP

Seiring pemakaian, rantai kerap terpapar kotoran, baik debu maupun lumpur. Tak jarang, air kotor dari genangan membasahi komponen tersebut. Jika dibiarkan, maka umur pakainya tidak akan lama. 

Untuk mencegah kotoran melekat pada rantai, umumnya pemilik melumuri dengan oli bekas. Cara ini dianggap praktis dan murah. Sayangnya, keuntungan yang didapat tidak sebanding dengan kerugian yang diderita.

Pengguna Mobil yang Terjebak Macet di Puncak Wajib Periksa Ini

Dilansir dari 100kpj, Kamis 18 April 2019, oli bekas akan membuat kotoran lebih mudah menempel di rantai. Alhasil, kekuatan rantai akan berkurang dan mudah putus.

Bahan lain yang juga kerap digunakan untuk melumasi rantai adalah minyak goreng. Berbeda dengan oli bekas, warna minyak goreng cenderung bening, sehingga membuat tampilan rantai lebih resik.

Selain itu, sifat minyak yang licin membuat rantai menjadi tidak mudah kaku dan putus. Tapi, kerugiannya adalah soal daya tahan. Minyak goreng tidak bisa melindungi rantai dalam jangka waktu lama, sehingga pemilik harus sering-sering memeriksanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya