- VIVA/Krisna Wicaksono
VIVA – Salah satu ketakutan pemilik kendaraan roda dua maupun roda empat, adalah saat menemui jalanan banjir. Sebab, air bisa saja mengganggu kinerja dari kendaraan yang mereka gunakan.
Apalagi, saat ini kendaraan keluaran terbaru dilengkapi dengan banyak peranti canggih. Jika terkena cipratan air, maka risiko korsleting bisa saja terjadi.
Namun, tidak sedikit yang berani menerjang genangan air tersebut. Mereka beralasan, selama ini hal itu kerap dilakukan, dan kendaraan tidak mengalami masalah.
Dilansir dari laman resmi Nissan, Rabu 8 Mei 2019, sejatinya genangan air memang tidak haram untuk dilewati. Namun, Anda harus memastikan beberapa hal terlebih dulu.
Yang pertama adalah posisi electronic control unit atau ECU. Ketika Anda memutuskan untuk menerjang banjir, pastikan terlebih dulu bahwa posisi ECU lebih tinggi dibandingkan dengan permukaan air. Dengan begitu, risiko terjadinya hubungan arus pendek bisa ditekan.
Anda juga perlu memperhatikan komponen listrik lainnya, seperti alternator, soket, sekring, injektor bahan bakar, kabel, serta relay. Biasanya, komponen-komponen tersebut telah dilengkapi pelindung. Namun, Anda harus memastikan secara langsung bahwa kondisinya baik-baik saja, usai menerjang banjir.
Meskipun kendaraan yang dijual ke masyarakat telah diuji kekuatan serta daya tahannya, namun tidak ada salahnya untuk mengecek komponen kendaraan secara berkala.
Pada bagian mesin, Anda perlu melakukan pemeriksaan pada radiator. Pastikan tak ada kotoran yang menempel. Kompresor AC juga harus diperiksa, karena posisinya berada di area yang cukup rendah.
Sebagai langkah antisipasi, sebaiknya hindari menyalakan AC mobil, saat berniat untuk menerjang genangan air yang cukup tinggi.
Laporan Chalilka Putra/Jakarta
