5 Risiko yang Muncul saat Mobil Enggak Pernah Keluar Garasi

Mobil yang terparkir di dalam garasi.
Sumber :
  • Bimmerforums

VIVA – Meski sudah ada transportasi umum, namun masih banyak warga Indonesia yang memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi. Alasannya bermacam-macam, mulai dari praktis hingga lebih menjaga privasi.

Raffi Ahmad Ungkap Harga Mobil Koleksinya, Ada yang Sampai Rp20 Miliar?

Tak heran, jika angka penjualan kendaraan di Tanah Air setiap tahunnya cukup tinggi. Namun, kini kendaraan roda empat banyak yang terparkir lama di garasi rumah, gara-gara mewabahnya virus COVID-19.

Mobil yang terparkir lama di rumah, bukan berarti tidak memerlukan perhatian. Pemilik perlu sesekali melakukan perawatan ringan, supaya kondisinya tetap prima dan siap dipakai saat dibutuhkan.

Geger, Ini Kisah Penemuan Mumi Kuno di Garasi Rumah Warga

Dikutip dari keterangan resmi Asuransi Astra, Jumat 17 April 2020, ada lima komponen yang bisa rusak apabila kendaraan dibiarkan terlalu lama diam di garasi. Berikut daftarnya:

Baca juga: Tidak Berikan Relaksasi Kredit, Leasing Bisa Kena Sanksi

Beli Mobil Harus Punya Garasi, Buktinya Surat Kelurahan

1. Aki tekor

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa kendaraan yang lama tidak dipakai akinya akan soak. Hal itu memang benar terjadi, karena aki yang sudah dipakai bertahun-tahun akan mengalami penurunan kemampuan.

Besarnya penurunan daya listrik berbeda-beda, tergantung pada umur dan kualitas aki. Semakin tua umur aki, maka akan semakin mudah kehilangan daya simpan tenaga listrik.

Untuk mengatasi hal itu, hidupkan mesin selama 10-15 menit. Jangan nyalakan peranti lain yang membutuhkan listrik, seperti audio atau lampu. Biar lebih maksimal, bawa mobil jalan keliling komplek.

2. Tekanan angin pada ban berkurang

Tekanan angin pada ban berkurang, jika mobil terparkir terlalu lama. Bagian ban yang menapak langsung dengan aspal akan menjadi rata, membuat bentuk ban menjadi tidak lagi bundar.

Agar tidak terjadi hal itu, pindah atau geser posisi mobil ke kiri atau kanan, dengan cara majukan sedikit, lalu mundur sembari memutar setir.

3. Bahan bakar mengendap

 Indikator bensin nyaris habis (atas).

Indonesia memiliki iklim tropis, sehingga udaranya cenderung lembap. Hal itu mengakibatkan munculnya embun pada tangki bahan bakar, apabila tidak dipakai dalam jangka waktu lama. Selain bahan bakar jadi tercampur air, korosi juga bakal muncul.

Tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, selain dari memanaskan mesin agar bahan bakar terpakai. Jika mobil dibiarkan selama berbulan-bulan, maka kamu bisa mengganti saringan BBM saat hendak digunakan kembali.

4. Karat pada piringan cakram rem

Hujan bisa membuat kandungan air pada udara menjadi lebih banyak. Jika bertemu dengan besi, maka akan muncul proses korosi. Apalagi, jika mobil diparkir di ruang terbuka yang riskan terpapar air hujan.

Apabila kendaraan disimpan di garasi, sediakan kotak penyerap kelembapan yang biasa dijual di supermarket. Ada baiknya mobil dijalankan satu kali dalam sepekan, karena karat akan hilang dari piringan rem saat sudah menempuh jarak 3-5 meter.

5. Kuman dan debu pada saluran AC

AC MobilSaat mobil tidak dipakai, maka udara di dalam kabin tidak akan bersirkulasi. Dampaknya, debu dan kuman bakal menempel di saluran penyejuk kabin. Kualitas udara akan berkurang, saat mobil kembali dikemudikan.

Cara mengatasinya, biasakan menghidupkan AC saat memanaskan mesin satu kali dalam sepekan. Selain membuat udara bersirkulasi, cara ini juga bisa mencegah cairan freon mengendap.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya