- U-Report
VIVA – Mungkin kamu pernah menonton film aksi, dan salah satu adegannya adalah seseorang memasukkan gula ke dalam tangki bensin. Tujuannya, berharap agar mesin kendaraan tersebut rusak, bahkan menimbulkan kebakaran.
Terkadang, aksi tersebut juga dilakukan oleh mereka yang ingin menjahili rekannya. Mereka sengaja mencampur gula dengan bensin, berharap kendaraan mogok. Namun, benarkah hal itu bisa terjadi?
Dilansir VIVA Otomotif dari Popularmechanics, Kamis 16 Juli 2020, bayangan akan gula bercampur dengan bensin dan membuat senyawa baru yang mematikan ketika dibakar di dalam mesin, ternyata hanya mitos belaka.
Gula dan bensin dikatakan memiliki sifat kimia yang berbeda, dan keduanya tidak akan saling bercampur. Gula bahkan akan sama wujudnya, tidak larut seperti ketika diaduk dengan air.
“Kami belum pernah melihat mesin rusak akibat bahan bakarnya dicampur dengan gula. Bahkan belum pernah menjumpai atau mendengar kasus bisa menimbulkan ledakan,” ujar salah satu manajer Bosch, Mohammad Fatouraie.
Partikel gula paling kecil, disebutkan berukuran 200 mikron. Apabila masuk ke dalam tangki dan tidak larut, maka partikel tersebut akan ditangkap oleh saringan bensin.
Bahkan di mesin yang masih menggunakan karburator, saringan bensin yang dipakai relatif lebih besar pori-porinya, dan komponen tersebut masih bisa menahan gula agar tidak masuk ke ruang mesin.
Namun, bukan berarti masalah tidak akan muncul. Jika gula yang tertahan di saringan terlalu banyak, maka akan menghalangi bensin untuk mengalir ke mesin. Jika itu terjadi, maka kendaraan akan mogok.
Ada dua hal yang harus dilakukan ketika gula masuk ke dalam tangki bensin, pertama mengurasnya hingga benar-benar bersih dan kemudian mengganti saringan bensin dengan yang baru.
