Hati-hati, Motor Matik Sering Kena Penyakit Musiman

Transmisi CVT pada skuter matik
Sumber :
  • Planet Ban

VIVA – Sepeda motor jenis skuter matik masih menjadi favorit masyarkat Indonesia. Banyak kemudahan yang ditawarkan, terutama dalam hal cara mengendarainya.

Motor Delapan Silinder Asal China Siap Meluncur

Pengguna skuter matik tidak perlu direpotkan oleh kopling dan memindah gigi transmisi. Semua itu dilakukan secara otomatis, sesuai kecepatan kendaraan.

Tak heran apabila kendaraan bermotor roda dua ini lantas banyak digunakan oleh kaum wanita dan para pelajar. Meski demikian, ada satu hal yang perlu diketahui mengenai motor ini.

Detik-Detik Wanita ODGJ Ngamuk Rusak Minimarket di Bekasi, Pemotor Dipukuli

Dilansir VIVA Otomotif dari laman Federaloil, Minggu 17 Januari 2021, walau banyak peminatnya namun skuter matik sering diserang oleh beberapa masalah.

Pertama yakni beratnya tenaga yang dihasilkan. Sebanyak 80 persen performa dari motor ini bergantung pada kemampuan mesin, sehingga tak heran apabila komponen ini diserang masalah.

Adu Banteng Pick Up Dengan Dua Motor di Citayam, Seorang Meninggal Dunia

Penyebab dari turunnya performa biasanya berasal dari kotornya saringan udara. Karena umumnya skuter matik memakai sistem saringan basah, jadi tidak bisa dibersihkan dan apabila kotor harus diganti.

Penyakit kedua yaitu mesin mati mendadak. Ini biasanya diakibatkan oleh terlalu rapatnya setelah klep. Solusinya, bawa ke bengkel untuk servis dan disetel ulang oleh mekanik.

Photo :
  • VIVA.co.id/Yasin Fadillah

Mesin motor matik juga rentan kepanasan alias overheat. Itu sebabnya ada beberapa model yang dipasangi radiator, agar suhunya tetap dalam batas wajar. Salah satu sumber naiknya suhu mesin, yaitu saluran oli tersumbat oleh kotoran dan tidak sampai ke bagian atas mesin.

Berikutnya, putaran mesin naik turun. Bisa jadi ini diakibatkan oleh tersumbatnya lubang hawa yang ada di tangki bensin, sehingga aliran bahan bakar kurang lancar.

Terakhir, sistem pengereman motor matik cenderung lebih cepat panas dan kampasnya mudah habis. Alasannya, mesin tidak memiliki fitur engine brake, sehingga pengendara hanya bisa memperlambat laju kendaraan dengan rem.

Photo :
  • DAM
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya