- dok. MMKSI
VIVA – Saat sedang melintas di jalan raya, umumnya kendaraan melaju dengan kecepatan sedang, yakni sekitar 40-60 kilometer per jam. Apabila berada di tol, maka angkanya bisa mencapai lebih dari 80 km per jam.
Dalam kondisi tersebut, adanya gangguan pada ban bisa menimbulkan petaka. Kendaraan bisa terguling, akibat mengalami pecah ban.
Masalahnya, hal itu bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa ada gejala. Sudah banyak kasus di mana kendaraan mengalami pecah ban dan menyebabkan kecelakaan, hingga timbul korban jiwa.
Dilansir VIVA Otomotif dari laman Seva.id, Selasa 16 Februari 2021, ada beberapa penyebab yang membuat ban kendaraan bisa pecah.
Pertama dan yang sudah diketahui oleh semua orang, yaitu apabila tekanannya terlalu tinggi. Tapi, tekanan yang di bawah standar juga bisa memicu kasus itu.
Penjelasannya, saat tekanan ban berkurang maka dinding ban akan berubah bentuknya dan menerima tekanan yang lebih dari seharusnya. Apabila ini berlangsung lama, maka struktur ban bisa rusak dan karet akan terkoyak.
Kendaraan yang membawa beban sangat berat juga berpotensi mengalami pecah ban. Lagi-lagi, kuncinya ada di tekanan yang diterima oleh karet bundar tersebut.
Bayangkan jika balon yang diisi udara kemudian ditekan bagian atas dan bawahnya. Bentuknya akan berubah menjadi oval, dan tekanan di sisi samping jadi begitu besar hingga bisa pecah.
Terakhir dan tidak kalah penting, yakni adanya benda kecil seperti kerikil terselip di alur ban. Meski terlihat sepele, namun jika ujung batu itu cukup tajam dan panjang, maka saat bergesekan dengan benda keras lain di jalan bisa menusuk ban dan membuatnya pecah.
Viral Bengkel di Puncak Bogor Getok Harga Ganti Ban Mobil Rp200 Ribu, Polisi Turun Tangan
Viral di media sosial seorang pemilik mobil yang curhat karena merasa kena harga yang sangamahal saat mengganti ban mobil di salah satu bengkel di kawasan Puncak, Bogor.
