Isi Bensin di SPBU, Mending Pakai Takaran Liter atau Nominal Uang?

Petugas mengisi kendaraan konsumen dengan BBM jenis Pertamax Turbo di SPBU Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Setiap pemilik kendaraan memiliki cara masing-masing saat mengisi bahan bakar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Sebagian menggunakan takaran liter sebagai acuan, namun tak sedikit yang memilih menyebutkan nominal uang. Lantas, dari keduanya, mana yang sekiranya lebih baik?

Disitat dari Hyundai Indonesia, Jumat 17 September 2021, nyatanya tak ada yang lebih baik dan lebih buruk dari cara pengisian tersebut. Sebab, keduanya hanya perkara preferensi yang bisa disesuaikan dengan kondisi pemilik kendaraan.

Pada dasarnya, mengisi bahan bakar dengan menyebutkan nominal uang memang lebih mudah dan cepat. Pemilik kendaraan hanya perlu menyebut angka bulat, seperti Rp50 ribu atau Rp100 ribu dengan menyediakan uang pas. Sehingga, antrean lekas bergerak tanpa harus mengular panjang.

Petugas SPBU melayani masyarakat dengan mengisi BBM jenis Pertalite di Kota Sorong, Papua Barat

Photo :
  • ANTARA FOTO/Olha Mulalinda

Berkat kemudahan tersebut, maka banyak kalangan lebih senang memakai nominal uang sebagai takaran saat mengisi bahan bakar. Namun, cara ini bukannya tanpa risiko. Sebab, tak sedikit yang berlaku curang dengan mengurangi volume-nya.

Itulah mengapa, pemilik kendaraan yang melakukan transaksi dengan cara tersebut diminta tetap memperhatikan proses pengisian dari awal hingga akhir. Pastikan, jumlah bensin yang diisi telah sesuai dengan permintaan.

Setelah itu, struk transaksi juga perlu diminta agar uang yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah takaran liter BBM yang dibeli. Sebab, dengan patokan nominal rupiah, jumlah bensin yang disalurkan ke tangki mobil tidak bulat dalam liter.

SPBU

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Terpopuler: Shell akan Tutup 1.000 SPBU, Penjualan 2 Mobil Naik saat Pasar Lesu

Di sisi lain, pembelian dengan patokan jumlah liter memudahkan pemantauan saat pengisian BBM. Akan tetapi perlu diperhatikan, untuk mempercepat transaksi dan mencegah terjadinya antrean panjang, pemilik kendaraan disarankan melakukan pembayaran dengan cara nontunai.

Seandainya SPBU yang dituju tidak atau belum melayani transaksi dengan cara demikian, sebaiknya sediakan pecahan uang kecil di kendaraan. Tujuannya, agar petugas pom tak perlu repot-repot mencari uang kembalian.

Shell akan Tutup 1.000 SPBU
PJ Wali Kota Pontianak Ani Sofian (bertopi) saat memantau pelaksanaan Sidak ke sejumlah SPBU di Pontianak, Kamis 28 Maret 2024. Pemkot menemukan masih ada SPBU yang takarannya belum sesuai. (Adpim Pemkot Pontianak)

Pemkot Pontianak Kasih Peringatan ke Seluruh SPBU di Kota Itu, Ada Apa?

Jelang Hari Raya Idul Fitri, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Tim Pengawas Kemetrologian menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke SPBU.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024