Pakar: Jangan Bonceng Anak yang Kakinya Belum Sampai Footpeg

Ibu boncengi dua anaknya.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Bagi banyak orang tua, mengendarai motor bersama anak tentu menyenangkan. Sebab, selain memberikan pengalaman baru, kegiatan tersebut diyakini bisa meningkatkan hubungan emosional antara orang tua dan buah hati.

Royal Enfield Guerilla 450 Siap Meluncur, Bakal Bersaing dengan Motor Ini

Meski demikian, mengendarai motor bersama anak tak boleh dilakukan asal-asalan. Jika tak hati-hati, bukan tak mungkin hal tersebut bisa berujung celaka. Lantas, bagaimana tips aman berkendara bersama buah hati?

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu mengatakan, pertama-tama orang tua harus memperhatikan tinggi kaki sang anak saat hendak dibonceng. Seandainya belum mampu menginjak footpeg, maka tandanya dia belum diperbolehkan duduk di atas motor.

Punya Harta Rp23 M, Intip Koleksi Kendaraan Ridwan Kamil yang Ditugaskan Maju Pilgub Jakarta

“Dalam norma keselamatan, kalau kaki anak belum sampai footpeg, jangan naikkan dia ke motor, berbahaya,” ujar Jusri pada acara Online Motorcycle Safety Training JDC bersama FORWOT, dikutip VIVA Otomotif, Senin 27 September 2021.

Membonceng Anak yang Salah

Photo :
Anak Masuk Rumah Sakit, Ayu Dewi Sedih dan Minta Bantu Doa

Lebih jauh, Jusri menerangkan, anak yang kakinya belum menyentuh footpeg bisa menyulitkan pengendara di posisi depan. Sebab, pada kondisi tersebut, ada keseimbangan yang terganggu.

“Maka perilaku tersebut tentu sangat tak disarankan,” tegasnya.

Bukan hanya itu, Jusri juga mengingatkan untuk jangan meletakkan anak di jok depan motor saat berkendara. Meski terlihat umum dan banyak dilakukan orang, namun perbuatan tersebut bisa berakibat fatal.

“Membonceng anak di depan juga haram dilakukan, karena bisa mempersempit ruang pengendara untuk bergerak di jalan raya,” tuturnya.

Ibu Bonceng Anak. Foto: Federal.

Photo :
  • Federal

Keberadaan anak di jok depan, kata Jusri, membuat pengendara sulit melakukan manuver di jalan raya. Sebab, setang kendaraan biasanya akan berbenturan dengan tubuhnya saat hendak berbelok ke kiri maupun ke kanan.

“Membonceng anak di depan juga bisa berbahaya saat kecelakaan atau tabrakan terjadi, mengingat dia (anak) akan bertindak sebagai penahan antara kendaraan dan tubuh pengendara. Bisa dipastikan, dia yang akan terluka parah,” kata Jusri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya