- U-Report
VIVA – Menyetir mobil saat ini bukan hanya dilakukan oleh kaum pria saja, banyak perempuan yang juga melakukan aktivitas itu sehari-hari.
Bahkan tak jarang kemampuan mereka sama atau bahkan melebihi laki-laki. Beberapa pabrikan juga merancang kendaraan, yang ideal dan nyaman digunakan oleh kaum perempuan.
Namun masih banyak para pelaku kejahatan yang berpikir, bahwa pengemudi wanita menjadi sasaran yang empuk karena dianggap tidak bisa melakukan perlawanan.
Selain itu, ada beberapa perempuan yang biasa meninggalkan barang berharga di dalam mobil, sehingga berisiko menjadi korban dari tindak kejahatan.
Aksi pecah kaca Mobil Yaris di kawasan Tebet, Jakarta Selatan
- VIVA.co.id / Anwar Sadat
Salah satu cara mencegah hal itu terjadi, yakni dengan membuat orang tidak mudah melihat ke dalam kabin. Untuk mewujudkan itu, kaca film menjadi faktor yang sangat menentukan.
Memasang kaca film yang lebih gelap bisa mengurangi risiko kejahatan. Sebab, aksesori itu membantu menghalangi pandangan orang dari luar terhadap barang-barang di dalam mobil.
Ada batasan tingkat kepekatan
Meski demikian, National Marketing Manager PT V-Kool Indo Lestari, Jusuf Suseno mengatakan bahwa ada batasan kegelapan maksimum kaca film agar berkendara tetap aman.
“Untuk kaca depan, sebaiknya menggunakan kaca film dengan kisaran 20 persen dan maksimal 40 persen saja,” ujarnya, dikutip VIVA Otomotif dari laman resmi V-Kool Indonesia, Kamis 28 Oktober 2021.
Sementara untuk bagian kaca samping dan belakang, Jusuf menjelaskan bahwa pemilik mobil bisa memasang kaca film yang lebih gelap.
“Bagian samping dan belakang bisa memakai kaca film lebih gelap, biasanya berkisar 60 hingga 80 persen,” ungkapnya.
Alasan lain dari rekomendasi tingkat kepekatan kaca film, khususnya untuk bagian depan, kata Jusuf yakni supaya pengemudi bisa dengan nyaman memantau situasi jalan saat hujan turun.
