- Istimewa.
VIVA – Sejak kemunculan pandemi di Indonesia, kondisi jalan raya berubah menjadi tidak seramai biasanya. Meski sebagian pihak menyebutnya nyaman lantaran tak perlu macet-macetan, namun tak sedikit yang mengatakan, situasi tersebut justru membuat pelaku begal leluasa melancarkan aksinya.
Parahnya, aksi pembegalan dilakukan dengan berbagai cara. Ada yang menghampiri korban lalu mengancamnya dengan senjata tajam, ada pula yang tanpa aba-aba langsung melancarkan kekerasan hingga sang korban harus terluka dan bahkan kehilangan nyawa.
Itulah mengapa, penting mengetahui bagamana cara atau tips jitu agar terlolos dari ancaman pelaku pembegalan di jalan raya. Lantas, bagaimana gerangan?
Kamera CCTV rekam aksi begal yang tewaskan seorang pemuda di Bekasi. (Foto ilustrasi)
- VIVA/ Dani.
Disitat VIVA Otomotif dari Wahana Honda, Kamis 4 November 2021, pertama-tama pengendara motor harus bisa menjaga kecepatannya di jalan raya, alias tak terlalu pelan, namun juga tak terlalu kencang.
Kemudian, yang kedua, usahakan jangan berkendara sendirian saat hendak pergi ke lokasi sepi. Sekalipun harus demikian, maka pilihlah rute ramai dan banyak dilintasi kendaraan lainnya.
Ketiga, pastikan pengendara sudah melengkapi dirinya dengan perlengkapan berkendara lengkap, mulai dari helm, jaket, sarung tangan, hingga sepatu. Hal tersebut diyakini mampu mengurangi potensi terluka saat mendapat serangan dari pembegal.
Jika masih kurang, maka tips keempat, lengkapi diri dengan ‘senjata darurat’ untuk melakukan perlawanan, salah satunya yakni semprotan merica. Pastikan alat tersebut tersedia di kantong pengendara dan jika diperlukan semprotkan ke wajah pembegal yang datang mengancam.
Terakhir, atau kelima, pastikan kendaraan dalam kondisi prima alias layak jalan. Sebab, jika tidak, pengendaraan yang berada dalam ancaman kesulitan kabur dari kejaran pembegal. Apalagi, jika ban motor tiba-tiba bocor atau bensin yang mendadak habis.
