Efek Buruk Mobil Dibiarkan Jalan Dengan Bensin Menipis

Indikator bensin mobil sudah menipis
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Otomotif – Efisiensi bahan bakar minyak, atau BBM pada kendaraan ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya gaya mengemudi, jenis bensin yang digunakan, muatan mobil tersebut, teknologi, dan lain-lain.

Daftar Sepeda Motor yang Cocok Diisi BBM Pertalite

Setiap orang tentu menginginkan mobil yang digunakan irit BBM, karena uang yang dikeluarkan untuk operasional lebih hemat, dan tidak membuang waktu hanya untuk melakukan pengisian bahan bakar.

Ilustrasi mobil kehabisan BBM dan melakukan pengisian pakai jerigen

Photo :
  • Istimewa
Toyota Starlet Bakal Dihidupkan Lagi sebagai Mobil Listrik, Begini Tampangnya?

Bahkan ada beberapa pengguna mobil yang nekat melanjutkan perjalanannya untuk sampai tujuan tepat waktu, walaupun indikator bensin di panel intrumen sudah mulai menipis.

Padahal cara tersebut dapat merusak komponen mobil terutama yang berhubungan dengan sensor, dan sistem keluar masuk bahan bakar, atau injeksi. Seperti yang disampaikan Service Advisor bengkel Honda Pondok Indah, Ali. 

Isuzu Pamer Teaser V-Cross Facelift, Meluncur Sebentar Lagi

Menurutnya, lebih baik jika bahan bakar sudah habis atau sudah sampai di jarum E (empty) segera diisi meski mobil masih bisa diajak jalan. Fungsi indikator konvensional model jarum, atau digital sebagai pengingat, maka jangan diabaikan.

“Kalau dibiarkan dalam keadaan kering meskipun mobil masih bisa menyala, tetap saja akan merusak pompa bensin di tangki. Apalagi itu sering dilakukan, karena kalau sudah habis banget, kinerja pompa bensin jadi lebih besar,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Lebih lanjut Ali menjelaskan, tekanan pompa lebih besar untuk menghisap, atau menyalurkan bensin dari tangki ke sistem injektor akan berdampak fatal. Sebab selain merusak pompa, juga membuat sistem sensor menjadi eror.

“Untuk injektor sendiri tidak akan rusak. Tapi tetap saja, usahakan jangan sampai habis banget,” sambungnya.

Di tempat terpisah, salah satu mekanik bengkel Daihatsu di Jakarta Timur, Puji Raharjo menyebut indikator E di mobil sebenarnya tidak bisa dimaknai sebagai kekosongan mutlak. Artinya masih ada sisa untuk perjalanan.

“Indikator E sebenarnya bukan peringatan bensin benar-benar habis, tapi peringatan kalau pengemudi kudu bawa mobilnya ke SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum),” ujar Puji beberapa waktu lalu saat dikonfirmasi.

Ia juga menambahkan, setiap mobil memiliki volume RES yang berbeda-beda. Namun, kata dia, dalam kondisi indikator mulai menyala E, umumnya tangki masih menyimpan sekurangnya lima sampai 10 liter bahan bakar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya