Kenapa Mobil Bisa Mogok Saat Melintasi Rel Kereta

Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang Pintu
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Kasus kecelakaan di lintasan rel kereta api meningkat dari tahun ke tahun. Yang terbaru di Bintaro, Senin 9 Desember 2013. Insiden itu menewaskan tujuh orang dan puluhan lainnya luka-luka

Banyak faktor yang mengakibatkan kecelakaan terjadi, mulai dari nekat menerobos palang perlintasan kereta sampai akhirnya kendaraan khususnya roda empat mendadak mogok di lintasan rel.

Lantas kenapa bisa terjadi? Mogoknya mobil terjadi kemungkinan akibat daya magnetik yang terdapat pada rel kereta api. Daya tarik magnet timbul karena adanya gesekan antara roda kereta dan rel.

Roda kereta api umumnya dari baja berjenis ferritic. Baja jenis ini mempunyai medan magnet  yang sangat kuat -- medan magnetnya terkuat ketimbang jenis baja lainnya. Pemilihan baja ini agar kereta melaju stabil.

Kendaraan yang rawan mogok, biasanya adalah kendaraan yang berbahan bakar bensin, sedangkan yang berbahan bakar solar, tidak akan berpengaruh.

Mobil Listrik Vinfast Pakai Sistem Sewa Baterai, Segini Biayanya

Sebab, beberapa kendaraan berbahan bakar bensin masih menggunakan platina dan CDI. Saat terkena medan magnet besar, pengapian CDI ini akan terpengaruh, sehingga mesin bisa mati.

Namun menurut Kepala Bengkel Plaza Toyota, Parman Suhada, hal itu tidak sepenuhnya benar. Sebab, sistem kelistrikan mobil saat ini sudah sangat canggih.

"Mungkin ada pengaruh kelistrikan tapi boleh jadi hanya pada mobil lama. Untuk mobil sistem kelistrikan mobil zaman sekarang sudah sangat canggih," kata dia.

Dia mengingatkan, jika hal tersebut memang terjadi (mobil mogok di tengah perlintasan kereta), usahakan jangan panik dan segera keluar dari kendaraan sebelum kereta melintas. (umi)
 
Baca juga:

Gelombang tinggi laut terjang pesisir pantai (foto ilustrasi)

BMKG Sebut Gelombang hingga 2,5 Meter Bakal Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Lokasinya

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 20 hingga 21 A

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024