Gunakan Bahan Bakar Gas CNG dan LGV, Apa Bedanya?

Pengisian Stasiun BBG Bergerak
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Gas bumi, sumber daya alam ini digadang-gadang menjadi bahan bakar alternatif pengganti minyak. Hanya saja, masih banyak masyarakat di Indonesia yang meragukan bahan bakar gas (BBG), terutama untuk kendaraan.

Tidak hanya itu, ternyata banyak masyarakat Indonesia merasa BBG tidak aman karena image jenis gas dibenak masyarakat sama dengan tabung gas elpiji yang digunakan untuk memasak baik di rumah tangga, atau restoran dan perhotelan, serta lainnya.

Hal tersebut, juga diakui Vice President Corporate Communication PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Ridha Ababil, saat ditemui wartawan di Jakarta, Kamis 15 Januari 2015.

Menurut Ridha, saat ini, ada dua jenis BBG kendaraan yang dikembangkan dari gas alam untuk dikompresi, yaitu Compressed Natural Gas (CNG) dan gas yang dicairkan, atau disebut Liquiefied Gas for Vehicle (LGV). LGV sering disebut Vi-Gas, atau turunannya dari LPG yang biasa digunakan untuk memasak (elpiji).

"CNG lebih aman, tidak mudah terbakar ketimbang BBG jenis LGV. Kalau mengalami kebocoran akan langsung menguap dan terlepas atmosfer," ungkap Ridha.

Berbeda dengan LGV, kata Ridha, jenis gas ini memiliki berat dua kali lebih besar dari udara, sehingga akan mengendap terlebih dahulu ke bawah.

"Jika awalnya gunakan Vi-Gas, lalu gunakan CNG ,itu tidak bisa. Jika Pertamax bisa dicampur premium bisa, kalau gas ini tidak bisa, beda partikel," tuturnya.

Ridha juga mengungkapkan bahwa saat ini, PGN yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai penggunaan CNG.

"Memang perlu banyak sosialisasi bahwa penggunaan gas aman. Jenis gas ini tidak mudah terbakar, ketimbang BBG jenis LGV dan bensin sekali pun," terangnya.

Rencana pemerintah mencanangkan program konversi dari BBM ke BBG, khususnya CNG memang telah dilakukan sejak 1986. Hal ini, karena harga yang terjangkau lebih murah dan ramah lingkungan.

Hanya saja, di saat iitu harga BBM masih dianggap masih terjangkau dan stasiun pengisian BBM lebih banyak daripada antusias masyarakat akan gas.


Baca juga:

Pertamina Bangun 89.383 Jaringan Gas

(asp)

Pengisian gas pada mobil berbahan bakar BBG

Pemerintah Gandeng Korsel Produksi Mobil BBG

Konverter kit CNG akan diproduksi secara massal.

img_title
VIVA.co.id
31 Juli 2016