- Blognyamitra.wordpress
VIVA.co.id - Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) seharusnya memiliki kualitas yang sama. Meski demikian, tak semua SPBU jumlah takarannya sama.
Ada saja SPBU yang berusaha mengurangi takaran agar dapat mengeruk keuntungan lebih. Hal tersebut tentu merugikan konsumen, karena tak mendapatkan apa yang menjadi haknya secara utuh.
SPBU tersebar luas di seluruh Indonesia dan beberapa di antaranya dikelola oleh pihak swasta. Tercatat, hampir 80 persen SPBU dikelola oleh pemerintah dan biasa disebut COCO (Corporate Owned Corporate Operated).
Penjualan BBM di SPBU dibagi menjadi tiga pengelolaan. Pertama adalah pengelolaan langsung dari pihak pertamina atau COCO. Kemudian, kedua dan ketiga dikelola oleh pihak swasta dan memiliki istilah CODO (Company Owned Dealer Operated) dan DODO (Dealer Owned Dealer Operated).
Jika diamati dengan seksama, Anda akan melihat kode yang tertera pada SPBU seperti kode 31.XXXXX atau 54.XXXXX yang menunjukkan kode wilayah dan kepemilikan.
Seperti dilansir situs resmi Toyota, misalnya angka tiga yang memiliki arti wilayah Jakarta dan lima untuk wilayah Surabaya. Sedangkan angka kedua menunjukkan kode kepemilikan (owner).
Ketika memilih SPBU, sebaiknya memperhatikan kualitas SPBU tersebut dengan takaran yang pas sehingga tak perlu was-was saat melakukan pengisian.
Di beberapa SPBU dilengkapi tanda ‘Pasti Pas’ yang diyakini sebagai logo standar Pertamina dengan durasi pengontrolan yang rutin. Logo ini bisa menjadi acuan bagi Anda ketika memilih SPBU nantinya, ditambah lagi jika memiliki pengetahuan dasar-dasar atau kode SPBU.
(mus)
